Welcome

Minggu, 12 Juni 2011

Wisata Kuliner Di Kota Palembang

Cerita tanggal 11 Juni 2011 (sabtu)
Wisata Kuliner Di Kota Palembang
By Adrian Fajriansyah
Gambar 1.  Gerbang Masuk Jalan Kuliner
            Berbicara soal pempek.  Pempek atau empek-empek merupakan makan khas dari kota Palembang.  Namun menurut cerita dari mulut ke mulut pempek bukanlah makanan asli orang Palembang melainkan makan yang dibuat oleh orang Tionghoah yang banyak bermukim di Palembang.  Seiring dengan berjalannya waktu pempek menjadi makanan yang sangat disukai oleh semua orang di Palembang bukan hanya oleh warga Tionghoah saja.  Oleh sebab itulah kemudian pempek menjadi makanan khas dan wajib di kota Palembang.  Orang Palembang memakannya hampir setiap hari.  Pempek dan cuka (cuko) seolah menjadi hindangan wajib yang harus ada dalam kehidupan sehari-hari orang Palembang.  Ada satu joke mengenai cuko di kota Palembang, menurut masyarakat di sini “wong Palembang dak biso idup kalu dak ngirup cuko sehari” atau orang Palembang tidak bisa hidup kalau tidak minum cuko dan pempek dalam sehari.  Itulah orang Palembang, pempek bukan hanya sebuah kekhasan dari kota ini melainkan sudah menjadi darah daging setiap orang Palembang.
Pempek sendiri merupakan makanan yang berasal dari olahan ikan dicampur dengan tepung terigu.  Ikan yang dipakai bisa menggunakan ikan laut dan juga ikan sungai.  Dahulu ikan yang paling sering digunakan untuk membuat pempek adalah ikan belida yang merupakan ikan endemik dari sungai musi Palembang namun karena keberadaan ikan belida sekarang sudah sangat jarang sekali ditemui maka sekarang ikan yang digunakan untuk membuat pempek menjadi beragam yaitu bisa ikan tenggiri, ikan gabus, dll.
Akan tetapi saya tidak akan membahas mengenai bagaimana cara untuk membuat pempek.  Pada artikel kali ini yang ingin saya ceritakan adalah tempat jajanan pempek yang murah di kota Palembang.
Pada dasarnya pempek yang terbuat dari ikan yang lezat akan memiliki harga mahal.  Namun jangan takut bila berada di kota Palembang harga pempek di sini semuanya terjangkau dan banyak sekali pilihan dari yang paling mahal sampai yang paling murah.  Jangan takut dengan pempek yang berharga murah di Palembang karena biarpun harganya kaki lima tapi rasanya bisa bersaing dengan bintang lima yang berharga mahal.  Salah satu tempat rekomendasi untuk anda yang ingin merasakan nikmatnya pempek Palembang adalah di Jalan Kuliner daerah sekanak tepatnya di Jalan Depaten Baru Kelurahan 27 Ilir.  Di daerah ini hampir sepanjang jalan semuanya menjual aneka kuliner khas Palembang termasuk pempek.  Harganya pun sangat terjangkau dan untuk cita rasa saya jamin tidak kalah dengan yang ada di toko besar.  Aneka kuliner khas Palembang di sini sangat lengkap tidak hanya pempek di sini juga menjual model, tekwan, aneka pempek kecil, pempek kapal selam, pempek lenjeran, otak-otak, pempek panggang, pempek lenggang, hingga kemplang panggang khas Palembang.
 
Gambar 2.  Suasana Di Jalan Kuliner
            Untuk harga semua jajanan di daerah tersebut sangat terjangkau dimana model dan tekwan Rp 3.000; aneka pempek kecil Rp 8.00; pempek kapal selam Rp 4.500; pempek lenjeran besar Rp 15.000; otak-otak Rp 8.00; dan kemplang panggang khas Palembang Rp 6.000.  Sungguh harga-harga tersebut sangat terjangkau bagi kita penikmat kuliner namun dengan kantong pas-pasan.  Coba anda bandingkan harganya dengan yang ada di toko besar yang sudah terkenal? Pasti sangat berbeda bukan?
Gambar 3.  Warung Jajanan Khas Palembang Yang Terdapat Di Jalan Kuliner
            Itulah sedikit informasi dari saya.  Siapa saja yang ingin mencoba berwisata kuliner di kota Palembang.  Tidak perlu takut berwisata kuliner di Palembang karena di sini banyak terdapat tempat kuliner yang menjual makanan khas Palembang dengan harga yang sangat terjangkau.  Semoga dengan informasi yang saya sampaikan ini dapat menambah bahan referensi anda yang ingin melancong di kota Palembang.  Semoga bermanfaat.
Gambar 4.  Ucapan Selamat Jalan Semoga Datang Kembali Di Salah Satu Gerbang

Tips Menuju Jalan Kuliner
1. Bagi anda yang berada di kota Palembang dan ingin mencoba mencicipi jajanan khas Palembang yang terjangkau Jalan Kuliner ini merupakan salah satu jawabannya dan untuk menuju ke sana tidak terlalu sulit, anda bisa naik angkot (angkutan kota), bus kota atau Transmusi (semacam Busway di Jakarta) kemudian stop di simpang suro tepatnya di depan Jalan Temon lalu berjalan sekitar ± 200 meter menuju daerah sekanak tepatnya di Jalan Depaten Baru Kelurahan 27 Ilir. Adapun tarif angkutan umum di Palembang adalah sebagai berikut:
  • Angkot (angkutan kota) di Palembang jauh dekat : Rp 2.500,-
  • Bus Kota di Palembang jauh dekat : Rp 2.500,-
  • Transmusi (semacam Busway di Jakarta) semua rute : Rp 3.000,-
 
Gambar 5.  Jalan Temon
2. Sering-seringlah bertanya saat menuju ke sana karena malu bertanya sesat di jalan, memang Jalan Kuliner tersebut agak susah diterlihat karena berada di dalam lorong.
3. Bila tidak mau tersesat lebih baik menggunakan becak yang banyak terdapat di pinggiran jalan menuju daerah kuliner tersebut.

Wisata Bukit Siguntang

Perjalanan tanggal 11 Juni 2011 (Sabtu)
Wisata Bukit Siguntang
By Adrian Fajriansyah
 
Gambar 1.  Palang Penanda Objek Wisata Bukit Siguntang
            Bukit Siguntang adalah sebuah tempat bersejarah di Kota Palembang.  Bukit rimbun dan asri yang merupakan titik tertinggi di Kota Palembang ini menyimpan banyak cerita dan misteri.  Sepanjang mata memandang saat memasuki tempat ini hanya terlihat pohon rindang, kursi serta gazebo yang dibangun di sekeliling bukit.  Kesan angker baru akan terasa saat berjalan menuju puncak bukit karena anda akan melihat makam pertama (makam Panglima Tuan DjungDjungan) dari tujuh makam yang ada di bukit ini, makam pertama saat menuju ke pucak bukit ini seolah memberikan pesan selamat datang bagi semua orang yang berkunjung ke sana.  Namun herannya walaupun kesan angker begitu terasa banyak sekali terlihat muda-mudi kota Palembang yang suka memadu kasih di tempat seram seperti ini.
Gambar 2.  Makam Pertama (Makam Tuan DjungDjungan) Dari Tujuh Makam
 
Gambar 3.  Daftar Nama Makam Yang Terdapat Di Bukit Siguntang
            Adapun 7 buah makam di Bukit Siguntang yang menurut kepercayaan setempat merupakan makam dari orang-orang penting Palembang zaman dahulu, yaitu:
1. Radja Segentar Alam.  Nama aslinya adalah Iskandar Zulkarnain Alamsyah yang berasal dari Kerajaan Mataram.  Menurut kabar dari narasumber Nyai Bukit Siguntang (Juru Kunci Bukit Siguntang) Radja Segentar Alam pertama kali ke Palembang membawak 3 kapal yang berbendera Lancar Kuning namun saat dalam perjalanan kapal-kapal tersebut karam.  Dari semua kapal yang karam tersebut ada satu kapal yang membawak Radja Segentar Alam terdampar di Bukit Siguntang sedangkan kapal yang lain hancur di lautan dan ada pula yang hancur kemudian terseret di situs Karang Anyar.  Ada cerita unik dari kisah Radja Segentar Alam yang dahulu saat masa jayanya dapat menaklukan hampir seluruh Sumatera hingga ke negeri tetangga Johor dan Malaka di Malaysia yaitu tentang lagu Layar Di Malam Hari yang sering didendangkan di atas kapal ketika Beliau berserta pasukannya sedang berlayar yang hingga saat ini masih sering dinyayikan di daerah Medan, Johor dan Malaka.
2. Putri Kembang Dadar.  Nama aslinya adalah Putri Bunga Melur.  Percaya atau tidak karena kecantikannya Putri Kembang Dadar diceritakan bukan berasal dari bumi melainkan berasal dari Kayangan (langit).
Gambar 4.  Makam Putri Kembang Dadar
3. Putri Rambut Selako.  Rambut Selako artinya rambut yang keemas-emasan mungkin karena ada keturunan barat.  Nama aslinya sendiri adalah Putri Damar Kencana Wungsu yang menurut cerita berasal dari Keraton Yogyakarta anak dari Prabu Prawijaya.
 
Gambar 5.  Makam Putri Rambut Selako
4. Panglima Batu Api.  Beliau adalah seorang ulama yang berasal dari Jeddah (Arab Saudi) yang datang ke tanah melayu untuk berkelana dan menyiarkan agama Islam.
5. Panglima Bagus Kuning.  Berasal dari Mataram yang datang ke Lembang (Palembang) untuk mengawal Radja Segentar Alam.
6. Panglima Bagus Karang.  Berasal dari Mataram yang datang ke Lembang (Palembang) bersama Panglima Bagus Kuning untuk mengawal Radja Segentar Alam.
7. Tuan DjungDjungan.  Beliau juga merupakan ulama dari Arab yang datang ke tanah melayu (Swarnadwipa)  untuk berkelana sambil menyiarkan agama Islam.
 
Gambar 6.  Makam Tuan DjungDjungan
            Dari makam-makam itu membuktikan bahwa Bukit Siguntang merupakan tempat yang sangat sakral sehingga para bangsawan Palembang zaman dahulu banyak yang dimakamkan di bukit tersebut.
Bukit Siguntang sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sudah menjadi tempat yang sakral dan keramat.  Bukit Siguntang adalah sebuah tempat bersejarah dimana di sini dahulu merupakan tempat ibadah di zaman Kerajaan Sriwijaya.  Bukit Siguntang dijadikan tempat sembayang untuk penyembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa saat zaman Kerajaan Sriwijaya dengan bukti ditemukannya patung Budha di bukit tersebut yang saat ini patung itu berada di depan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.  Kemudian saat runtuhnya Kerajaan Sriwijaya di abad 13 lalu muncul Kerajaan Palembang Darusalam tempat ini (Bukit Siguntang) masih menjadi tempat yang sangat keramat karena sering dikunjungi oleh raja-raja Palembang dahulu sebagai tempat pertapaan atau semedi untuk menenangkan pikiran agar bisa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa Sang Pencipta Kehidupan.
Hingga sekarang Bukit Siguntang masih menjadi tempat yang sakral bagi orang Palembang.  Masyarakat setempat pun punya kepercayaan bahwa apabila Palembang terkena bencana besar seperti banjir bandang maka Bukit Siguntang adalah tempat yang tidak akan pernah tenggelam dan ada pula yang percaya bahwa di bawah timbunan tanah Bukit Siguntang inilah terdapat jejak-jejak peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang legendaris itu yang menyimpan harta yang tak ternilai harganya.  Percaya atau tidak?  Semua itu perlu pembuktian!
Terlepas dari benar atau tidaknya cerita dan mitos tersebut.  Bukti Siguntang sekarang menjadi salah satu tempat tujuan wisata yang diandalkan oleh pemerintahan Kota Palembang untuk menarik minat wisatawan luar maupun lokal untuk berkunjung ke kota pempek.  Akan tetapi keberadaan Bukit Siguntang sebagai lokasi tujuan wisata tidak ditunjang dengan fasilitas yang memadai.  Keadaan Bukit Siguntang seolah ditelantarkan seperti kebanyakan tempat wisata lain di kota Palembang.  Memang setiap tahunnya terlihat cat bangunan yang ada di Bukit Siguntang selalu diperbaruhi namun tidak cukup sebatas itu saja.  Bukit Siguntang perlu perhatian lebih, sangat diperlukan sekali perawatan, pemeliharaan dan penambahan fasilitas di Bukit Siguntang agar tetap eksis dan bisa menjadi tempat tujuan wisata yang “sebenarnya” di kota Palembang.
 
Gambar 7.  Salah Satu Bangunan Yang Terdapat Di Bukit Siguntang
            Sebagai masyarakat biasa saya hanya ingin memberikan masukan dan saran kepada sang pengambil keputusan.  Adapun masukan dan saran dari saya adalah agar rumput dan tanaman yang ada di Bukit Siguntang dipelihara dengan baik jangan sampai tidak terurus sehingga akan terlihat lebih bersih dan indah, lalu fasilitas yang sudah ada saat ini seperti gazebo dan kursi-kursi yang terdapat di sekeliling Bukit Siguntang dirawat dan dibersihkan sehingga saat wisatawan datang akan terasa nyaman dan betah untuk berada di sana, kemudian di Bukit Siguntang dibangun tempat informasi atau semacam museum mengenai sejarah, mitos serta peninggalan-peninggalan yang pernah ditemukan di Bukit Siguntang dengan adanya pusat informasi semacam itu akan memberikan banyak hal bagi para wisatawan yang berkunjung terutama nilai edukasi mengenai sejarah Palembang.  Dengan adanya perhatian yang lebih saya yakin Bukit Siguntang bisa menjadi tempat tujuan utama saat wisatawan berada ke kota pempek Palembang.
 
Gambar 8.  Salah Satu Fasilitas Yang Terdapat Di Bukit Siguntang
Tips Menuju Bukit Siguntang
Menuju Bukit Siguntang tidak susah karena tempat ini berada di tengah kota Palembang yang membuat akses menuju ke sana menjadi sangat mudah.  Adapun tips dari saya apabila anda berada di Palembang dan berniat berkunjung ke Bukit Siguntang adalah sebagai berikut:
1. Naik angkot (angkutan kota), bus kota atau Transmusi (semacam Busway di Jakarta) yang menuju ke Bukit Besar kemudian turun di bundaran taman simpang SMA Negeri 10 lalu berjalan kaki sekitar ± 100 meter menuju Bukit Siguntang.  Adapun biayanya adalah:
  • Biaya angkot di kota Palembang jauh dekat Rp 2.500,-
  • Biaya bus kota di kota Palembang jauh dekat Rp 2.500,-
  • Baiya Transmusi di kota Palembang segala rute Rp 3.000.-
2. Sesampai di Bukit Siguntang membayar karcis masuk seharga Rp 2.000,- per orang.
3. Bawaklah bekal makan dan minum sendiri dari rumah.  Sebenarnya di dalam Bukit Siguntang cukup banyak terdapat penjual jajanan seperti pempek dan minuman namun agar lebih hemat apa salahnya membawak bekal sendiri dari rumah.
4. Selama di Bukit Siguntang jangan pernah meludah dan kencing sembarangan serta jangan  berbicara kotor karena Bukit Siguntang merupakan tempat yang cukup mistis.
5. Jagalah kebersihan di manapun anda berada karena kebersihan adalah sebagian dari iman.
Gambar 9.  Tanaman Yang Ada Di Bukit Siguntang Harus Dirawat Dengan Baik
Terima kasih demikianlah artikel yang saya buat semoga bisa menjadi bahan referensi yang bermanfaat.

Sabtu, 04 Juni 2011

Perjalanan Ke Pulau Kemarau

Perjalanan hari sabtu tanggal 4 Juni 2011.
By Adrian Fajriansyah
Perjalanan Ke Pulau Kemarau
 
Gambar 1.  Pulau Kemarau
            Ini adalah perjalanan pertama saya mengitari sungai musi menggunakan perahu ketek.  Perjalanan menggunakan perahu ketek memang berbeda. Ada sensasi yang luar biasa saat mengitari sungai musi yang besar dan berarus deras menggunakan perahu ketek.  Awalnya saya sangat takut pergi menggunakan perahu ketek yang berukuran kecil ini.  Gelombang air yang dibuat dari perahu-perahu besar yang lewat disamping perahu ketek kami membuat perahu yang kami tumpangi ini bergoyang ke kiri dan ke kanan.  Rasa was-was takut jatuh begitu terasa tapi lama-kelamaan saya menikmati perjalanan ini.
            Sensasi terkena deburan ombak air yang menggoyangkan prahu ke kiri dan ke kanan semacam ini bukanlah pengalaman baru bagi saya karena sebelumnya saat di Danau Toba, Sumatera Utara saya pernah mengalami saat-saat tegang semacam ini juga.  Namun pengalaman diterjang ombak dan arus deras sungai musi adalah pengalaman pertama kali bagi saya.  Pegalaman di atas sungai musi ini sungguh luar biasa tegang, asik dan menyenangkan.
            Pagi pukul 08.30 wib saya sudah sampai di Benteng Kuto Besak, Palembang menunggu teman-teman (Kgs. M Habibillah dan M. Julian Ginting) yang lain untuk berangkat ke Pulau Kemarau bersama.  Pagi itu sangat cerah dan segar sekali. Selagi menunggu teman-teman datang saya menikmati suasana pagi di pinggiran sungai musi yang sangat ramai dengan aktivitas warga sekitar.  Pukul 09.30 wib teman-teman yang akan pergi bersama ke Pulau Kemarau datang.  Setelah semua berkumpul kami mencari saranan transportasi umum yang biasa membawak wisatawan untuk pergi ke Pulau Kemarau.  Ada dua alternatif saranan transportasi umum yang dapat digunakanan untuk pergi ke Pulau Kemarau yaitu menggunakan perahu boat yang bertenaga mesin besar dan cepat seharga Rp 100.000,- sampai Rp 150.000,- atau menggunakan perahu ketek dengan harga yang lebih murah namun bertenaga mesin kecil dan lambat Rp 80.000,- sampai Rp 100.000,-.  Kami memilih untuk menggunakan perahu ketek karena harganya jauh lebih murah dan sangat pas dengan uang yang ada dikantong kami.
Gambar 2.  Perjalanan Dengan Perahu Ketek
            Bagi anda yang tidak suka dan takut berlama-lama diatas sungai musi disarankan menggunakan perahu boat yang bisa berjalan lebih cepat.  Namun bagi anda penikmat ketegangan dan ingin merasakan perjalanan di atas sungai musi lebih lama sebaiknya menggunakan perahu ketek saja.  Dengan menggunakan perahu ketek perjalan yang ditempuh dari Benteng Kuto Besak menuju ke Pulau Kemarau adalah 30 menit.  Bagi yang pertama kali naik prahu ketek di atas sungai musi akan mengalami rasa was-was karena perahu kecil itu selalu bergoyang ke kiri dan ke kanan ketika datang arus ombak besar dari perahu-perahu besar yang lewat disekitarnya.  Selain menikmati goyangannya naik perahu ketek juga memberikan kenikmatan sendiri karena anda dapat menikmati suasana di atas sungai musi jauh lebih lama dari moda tranportasi lain, anda dapat melihat bagaimana aktivitas warga disekitar sungai maupun diatas sungai melakukan aktivitasnya sehari-hari dan semua itu tidak ada di daerah lain hanya di sungai musi, Palembang.
Gambar 3.  Salah Satu Makam Di Pulau Kemarau
            Pulau Kemarau adalah sebuah pulau yang terletak ditengah-tengah delta sungai musi.  Nama Kemarau atau Kemaro didapat karena pulau ini tidak pernah banjir walaupun sungai musi meluap atau pasang besar sekalipun.  Pulau Kemarau merupakan pulau yang sangat kental rasa Tionghoahnya.  Di atas Pulau Kemarau terdapat sebuah pagoda besar, kelenteng, pohon cinta dan gundukan-gundukan tanah yang katanya adalah makam dari Siti Fatimah, Tan Bun An dan pengawalnya.  Ada sebuah legenda yang sangat dipercaya oleh masyaratakat Tionghoah dan Palembang dari terbentuknya Pulau Kemarau ini.  Pada sebuah prasasti batu di atas Pulau Kemarau dikisahkan sebagai berikut:
“Ada legenda seorang putri raja bernama Siti Fatimah yang disunting oleh seorang saudagar Tionghoah yang bernama Tan Bun An pada zaman kerajaan Palembang, Siti Fatimah diajak kedaratan Tionghoah untuk melihat orang tua Tan Bun An setelah disana beberapa watu Tan Bun An beserta istri pamit pulang ke Palembang dan dihadiahi 7 (tujuh) buah guci, sesampai di perairan musi dekat Pulau Kemaro Tan Bun An mau melihat hadiah yang diberikan, begitu dibuka Tan Bun An kaget sekali isinya sawi-sawi asin tanpa banyak berpikir langsung dibuangnya ke sungai, tapi guci terakhir terjatuh dan pecah di atas dek perahu layar, ternyata ada hadiah yang tersimpan di dalamnya, Tan Bun An tidak banyak berpikir ia langsung melompat ke sungai untuk mencari guci-guci tadi, sesorang pengawal juga terjun untuk membantu, melihat 2 (dua) orang tersebut tidak muncul Siti Fatimah pun ikut lompat untuk menolong, ternyata tiga-tiganya tidak muncul lagi, penduduk sekitar pulau sering mendatangi Pulau Kemarao untuk mengenang 3 (tiga) orang tersebut dan tempat tersebut dianggap sebagai tempat yang sangat keramat sekali”.
 
Gambar 4.  Prasasti Legenda Pulau Kemarau
            Begitulah kisah yang dari mulut ke mulut sering diceritakan tentang pulau tersebut.  Terlepas dari benar atau tidaknya pulau ini bisa dijadikan sebagai saranan rekreasi yang menyenangkan khususnya di kota Palembang.  Bagi pecinta fotografi pagoda dan kelenteng di atas Pulau Kemarau sangat bagus dijadikan objek foto.  Kabarnya saat acara Cap Go Me (tahun baru Cina) atau acara keagamaan Tionghoah lainnya Pulau Kemarau jauh lebih indah terutama dimalam hari karena di atas pohon-pohon rindang Pulau Kemarau banyak dihiasi dengan lampu lampion khas Cina yang begitu indah menerangi pulau kecil ini.
 
Gambar 5.  Pagoda Daya Tarik Fotografer
            Kami hanya diberikan waktu berkeliling 30 menit sesuai perjanjian dengan Mang Ali pemilik perahu ketek yang kami tumpangi.  Oleh karena itu kami tidak bisa terlalu berlama-lama di pulau ini.  Semua yang ada di pulau ini kami nikmati bersama.  Namun ada sedikit rasa kecewah di hati karena pulau ini sangat minim fasilitas pendukung seperti wc umum yang baik dan tempat duduk yang nyaman dan teduh bagi wisatawan karena pulau ini sangat terik dan panas saat siang hari, lalu pulau ini tidak banyak yang dapat dilihat atau kurangnnya hal menarik yang dapat memikat hati wisatawan selain pagoda dan kelenteng yang terdapat di pulau tersebut, kemudian pulau ini juga seperti tidak mendapatkan perhatian khususnya dari segi kebersihan terlihat dari banyaknya sampah, rumput liar dan semak belukar yang tumbuh subur di sekitar pagoda.
 
Gambar 6.  Hanya Pagoda Yang Menarik Hati Wisatawan
            Saran dari kami sebagai penikmat Pulau Kemarau semoga suatu saat nanti dibangung wc umum yang bagus, bersih dan gratis, juga dibangun banyak tempat duduk yang nyaman dan teduh di sekitar pulau seperti gazebo kecil, lalu dibuat pula saranan informasi tentang pulau ini yang nyaman dan bagus dengan fasilitas canggih atau dibuatlah sebuah museum tentang sejarah dan legenda yang terdapat di pulau ini sehingga wisatawan akan mendapatkan banyak hal saat berkunjung ke pulau ini, kemudian tolong diperhatikan sekali kebersihan dan kenyamanan pulau ini sehingga pulau ini bisa lebih menarik dan indah terlihat.
 
Gambar 7.  Back To Ampera
Mitos Pohon Cinta
Gambar 8.  Pohon Cinta
            Selain dari adanya kisah legenda tentang Putri Siti Fatimah dan Pangeran Tan Bun An.  Di Pulau Kemarau juga ada mitos tentang pohon cinta.  Pohon cinta yang dimaksud adalah sebuah pohon beringin yang sudah cukup tua dengan ranting-rantingnya yang sangat rimbun.  Konon katanya apabila seseorang menuliskan namanya dan pasangannya di pohon cinta tersebut maka jalinan cinta mereka akan semakin langgeng dan mesrah dan bagi yang belum memiliki pasangan bila menuliskan namanya dan nama orang yang disukainya maka suatu saat nanti mereka akan menjadi sepasang kekasih baru.  Percaya atau tidak itu terserah anda.

Tips Menuju Ke Pulau Kemarau
Gambar 9.  Kenikmatan Naik Perahu Ketek
1.  Bagi anda yang belum pernah dan ingin mencoba mengunjungi Pulau Kemarau maka ada 2 (dua) cara yang bisa digunakan untuk menujuh ke Pulau Kemarau.
  • Pertama : menggunakan perahu boat dengan biaya Rp 100.000,- sampai Rp 150.000,- per perahu dengan waktu tempuh 10-15 menit.
  • Kedua : menggunakan perahu ketek dengan biaya Rp 80.000,- sampai Rp 100.000,- per perahu dengan waktu tempuh 30-45 menit.
  • Biaya di atas adalah biaya PP (pulang-pergi).
 
Gamabr 10.  Suasana Dermaga Depan Benteng Kuto Besak
  • Perahu boat dan perahu ketek tersebut banyak ditemu di dermaga depan Benteng Kuto Besak. Saran dari saya tawarlah dengan semurah-murahnya saat bernegosiasi jangan sampai anda langsung menerima dengan begitu saja saat ada yang menawari anda.
2.  Pakailah baju berlenggan pajang dan span yang nyaman karena di atas perahu dan di Pulau Kemarau cuacanya sangat terik dan panas.
3.  Bawaklah bekal sendiri dari rumah terutama air agar tidak dehidrasi.
Gambar 11.  Siapkan Bekal Saat Ke Pulau Kemarau
4.  Waktu terbaik menuju ke Pulau Kemarau adalah pagi dan sore hari karena cuaca saat itu tidak terlalu panas.
5.  Moment terbaik ke Pulau Kemarau adalah saat upacara keagaamaan Tionghoah karena di Pulau itu akan ramai dengan lapion yang menghiasi dan menerangi pulau tersebut dan banyak dikunjungi wisatawan local dan manca Negara.
Gambar 12.  Pulau Kemarau Di Siang Hari
 

Jumat, 20 Mei 2011

Untuk Bapak-bapak Terhormat

Tadi malam saat baru pulang dari kuliah langsung menghidupkan TV dan tak sengaja menonton berita disalah satu stasiun tv swasta mengenai kericuhan yang terjadi saat kongres PSSI berlangsung yang berakhir dengan ditutupnya kongres oleh ketua KN Bapak Agum Gumelar.
Aneh, apa sih yang bapak-bapak terhormat cari sampai harus mengorbankan kepentingan semua orang hanya untuk mementingkan ego pribadi. Harta, Jabatan dan Kekuasaan apakah itu yang kalian cari??
Dulu pernah hebo tentang revolusi pssi saat masih dijabat oleh NH, semua orang bersatu untuk menjatuhkan rezim NH. Tapi nyatanya sekarang NH (pasti) sedang tertawa (hahaha) lepas melihat kekanak-kanakan peserta kongres dalam usahanya mengejar kekuasaan (ternyata yg lebih ngotot mencari kekuasaan adalah kalian-kalian yg telah menjatuhkannya).
Dengan alibi revolusi juga pihak-pihak pendukung bapak GT dan AP mengejar kekuasaan yang sama dengan pendahulunya (yang mereka jatuhkan bersama-sama). Sekarang apa bedanya NH dengan GT dan AP. Mereka semua sama saja, mereka semua sama-sama mementingkan ego pribadi diatas kepentingan rakyat besar yang pada dasarnya pemilik PSSI sesungguhnya.
Ingat, tolong diingat PSSI bukan hanya milik bapak-bapak terhormat pemakai jas dan dasi, PSSI itu milik rakyat Indonesia. PSSI itu milik kami, kenapa kalian tidak ingat itu, yang kalian ingat cuma uang, kekuasaan dan jabatan.
Sebagai salah satu dari sekian juta rakyat Indonesia, saya sungguh tidak ridho dan terima apabila cuma karena kepentingan pribadi kalian tanpa melihat dari sudut pandang rakyat PSSI harus dijatuhkan sanksi oleh FIFA, sungguh kami tidak terima. Kalau sampai PSSI dijatuhkan sanksi itu sama saja kalian telah membunuh harapan semua orang Indonesia yang sangat ingin melihat kiprah TIMNAS Indonesia bertanding dalam ajang Sea Games di kandang sendiri. Perlu diingat lagi moment kali ini sangat berbeda, semua rakyat Indonesia terlanjur mencintai Timnas Sepakbola negeranya, sekarang tua-muda, kakek-nenek, bapak-ibu, adik-kakak, dan suami-istri semuanya mencinta Timnas Sepakbola Indonesia, jarang sekali momentum ini terjadi dimana semua orang sekarang suka bola, apakah kalian akan tega membunuh kecintaa itu dari hati semua rakyat Indonesia.
Sekali lagi, bapak-bapak yang sangat kami hormati, “PSSI bukan hanya milik kalian tapi milik semua rakyat Indonesia”.
Jangan sampai harta, jabatan dan kekuasaan membutakan hati dan nurani bapak-bapak berjas dan berdasi sekalian.
Catatan seorang yang sangat mencintai PSSI lebih dari segalanya !!!!!!!! (21 Mei 2011)

 

Rabu, 27 April 2011

Jalan-Jalan Malam Bersama D3100

Momen di malam hari begitu indah, terutama suasana malam di pinggir sungai Musi jika dilihat dari atas Jembatan Ampera. Kesempatan menikmati suasana malam yang indah di atas Jembatan Ampera ini tidak saya sia-siakan, langsung saja cinta kasihku D3100 dikeluarkan dari sarangnya untuk menangkap moment moment indah yang terlukis nyata dihadapan wajah saat itu juga. Inilah beberapa foto yang terekam oleh mata lensa cintaku si D3100. Selamat menikmati:::
1. Kuto Besak Di Malam Hari 1
NIKON D3100
Shutter Speed :300/10 second
Aperture :F/16.0
Focal Length :35 mm
ISO Speed :100
Date Taken :Apr 25, 2011, 6:23:40 PM

2. Kuto Besak Di Malam Hari 2
NIKON D3100
Shutter Speed :300/10 second
Aperture :F/16.0
Focal Length :55 mm
ISO Speed :100
Date Taken :Apr 25, 2011, 6:26:30 PM

3. Kuto Besak Di Malam Hari 3
NIKON D3100
Shutter Speed :300/10 second
Aperture :F/22.0
Focal Length :55 mm
ISO Speed :100
Date Taken :Apr 25, 2011, 6:29:08 PM

4. Ampera Di Malam Hari 1
NIKON D3100
Shutter Speed :300/10 second
Aperture :F/32.0
Focal Length :34 mm
ISO Speed :100
Date Taken :Apr 25, 2011, 6:35:01 PM

5. Ampera Di Malam Hari 2
NIKON D3100
Shutter Speed :300/10 second
Aperture :F/32.0
Focal Length :38 mm
ISO Speed :100
Date Taken :Apr 25, 2011, 7:00:43 PM

6. Ampera Di Malam Hari 3
NIKON D3100
Shutter Speed :300/10 second
Aperture :F/36.0
Focal Length :55 mm
ISO Speed :100
Date Taken :Apr 25, 2011, 7:02:42 PM

7. Kunang Kunang Di Ujung Palembang
NIKON D3100
Shutter Speed :300/10 second
Aperture :F/7.1
Focal Length :55 mm
ISO Speed :100
Date Taken :Apr 27, 2011, 6:32:45 PM

8. Pusri Di Ujung Musi 1
NIKON D3100
Shutter Speed :300/10 second
Aperture :F/5.6
Focal Length :29 mm
ISO Speed :100
Date Taken :Apr 27, 2011, 6:36:59 PM

9. Pusri Di Ujung Musi 2
NIKON D3100
Shutter Speed :300/10 second
Aperture :F/5.6
Focal Length :55 mm
ISO Speed :100
Date Taken :Apr 27, 2011, 6:45:48 PM

10. Pusri Di Ujung Musi 3
NIKON D3100
Shutter Speed :300/10 second
Aperture :F/6.3
Focal Length :20 mm
ISO Speed :100
Date Taken :Apr 27, 2011, 6:50:48 PM

11. Warna Warni Palembang 1
NIKON D3100
Shutter Speed :300/10 second
Aperture :F/14.0
Focal Length :26 mm
ISO Speed :100
Date Taken :Apr 27, 2011, 7:02:43 PM

12. Warna Warni Palembang 2
NIKON D3100
Shutter Speed :300/10 second
Aperture :F/36.0
Focal Length :40 mm
ISO Speed :200
Date Taken :Apr 27, 2011, 7:11:28 PM


Demikian hasil tangkapan kesayangan ku D3100. Selamat menikmati. Jika berkenang silahkan tinggalkan kritik dan saran yang membangung untuk lebih baik.

Kamis, 24 Februari 2011

Kisah Dari "Indonesia vs Turkmenistan"




Benar-benar seru acara nonton bareng pertandingan pra olimpiade Indonesia vs Turkmenistan kemarin, walaupun akhirnya Indonesia harus menyerah dengan skor 3-1 dari tim lawan tapi kehebohan dan keseruan nonton bareng teman-teman itu yang tidak bisa dilupakan.

Kehebohan itu sudah dimulai sejak sehari sebelum pertandingan, awalnya kami iseng ingin nonton supayah masuk tv dengan cara membuat sepanduk yang bertuliskan salah satu stasiun Tv yang menyiarkan pertandingan tersebut. Besoknya spanduk itu benar-benar kami buat dan kami bawak ke stadion Gelora Jakabaring, tujuan kami ada dua pertama masuk Tv dan ketemu Okto.. hehehe

Jam 5 sore kami sudah sampai di stasion setelah sebelumnya kami berangkat dari rumahku di Perumnas dengan menumpang salah satu kendaraan umum yang sedang populer di kota Palembang "Transmusi" denang tujuan tempat pemberentian halte SMP 9/10 walaupun akhirnya kami stop di halte selanjutnya karena kelewatan.

Di halte dekat cambai kami menunggu teman kami Derry yang memang sangat kami andalkan hari itu karena dialah satu-satunya teman yang membawak kendaraan pribadi sehingga kami bisa diberikan tumpangan gratis hingga stadion tempat pertandingan.

Kehebohan dimulai, pukul 5 sore kami telah tiba di stadion, apa yang kami lihat pertama kali langsung kami beli "stiker gambar bendera Indonesia" masing-masing teman dan saya membeli 2 buah stiker yang seharga 1000 rupiah untuk 2 buah stiker yang kecil-kecil itu.

Selepas bergaya dengan stiker ditempel di di pipi dan tangan lalu kami menujuh ke tribun tempat kami menonton. Saat menujuh tribun itulah kami melihat Bus Timnas Turkmenistan tiba dan semua oficial turun tertib satu per satu yang di awali oleh sang pelatih kepalah, sepontan saja saya menjulurkan tangan untuk bersalaman dan sang pelatih pun tanpa sungkan menghampiri dan mengucapkan salam kepada saya "Assalam mualaikum" lalu dengan lantang tapi heran saya jawab "Walaikum salam Wr. Wb." hahaha saya senang bisa salaman dengan pelatih dari luar negeri bukan "luar daerah".. ^_^

Hampir semua oficial dan pemain Turkmenistan saya sapa dan meminta tanda tangan namun hanya satu yang menghampiri dan memberikan tanda tangan ke saya si 12 yang saat pertandingan baru saya tau namanya mirip orang Indonesia "Asamov Tuki Jan" kalau tak salah... Mungkin leluhurnya ada yang berasal dari Indonesia dari kelan Tuki Jan... :)

Terakhir yang memberikan salam kepada saya adalah orang yang berbadan tinggi (padahal semuanya memang tinggi) dan berjas.

Tak lama kemudian Bus Timnas Indonesia tiba tapi sayang seribu sayang Bus yang membawak Tim kebanggan Masyarakat Indonesia tidak turun di luar tapi di dalam stadion dan terkunci rapat sehingga para pendukung kecewah, tapi tak apalah paling tidak para pemain dengan ramah melambaikan tangannya ke kami sehingga sedikit kekecewaan kami hilang, trus si Ruben bakal pemain naturalisasi memebrikan jempolnya ke kami "terutama saya".. hahaha

Lanjut kami pun langsung bergegas meujuh tribun timur tapi ada tapi lagi tiba tiba menyusul mobil Inova berwarna silver yang membawak oficila Indonesia yang salah satunya adalah legenda hidup sepak bola Indonesia Bung SUTAN HARHARA. Spontan saja saya sapa "Pak Sutan" , dia menjawab "oh ya, apa kabar?" dengan tangannya berjabatan dengan saya, saya jawab lagi "baik Pak" dalam hati saya pikir emang kapan kami pernah ketemu sampe dia nanyai kabar saya. hehehe... Pak Sutan yang ramah pun saya pintak tanda tangannya, beliau dengan senang hati memberikan Tanda tangannya ke baju saya yang sebelumnya dengan sopan "ohh boleh, mau dimana saya tanda tangannya", saya jawab "di sini saja Pak, di bagian atas baju saya"...

Bangga kali saya dapat tanda tangannya Pak Sutan walaupun dia tidak eksis lagi di dunia kulit bundar namun namanya harum mewangi selalu dikenang masyarakat pecinta sepak bola Indonesia sebagai salah satu putra terbaik bangsa di bidang olah raga menyepak nyepak bola.

Habis dari situ, kami menunggu teman satu lagi yang hari itu datang terlambat padahal rumah dia digadang-gadang sebagai rumah terdekat dengan stadion Jakabaring se jurusan TP. Kesal kami menunggu dia yang katanya sudah berada di dalam komplek stadion, si Malis salah satu rekan yang paling kesal menunggu namun dengan segala tipu muslihat dia dapat membuat kondisi seola-ola dia yang paling sabar menunggu si Alma teman kami yang terlambat itu..




Tak lama Alma datang dengan raut muka tanpa dosa yang katanya dia terlambat karena menunggu pisang di goreng... heheheh

Sampai di dalam stadion kami langsung mencari tempat yang paling strategis, di dapatlah tempat pas ditengan-tengah sudut menonton yang di seberang tribun kami terlihat jelas kameramen dari stasiun tv yang menayangkan live siaran pertadingan siap siaga untuk menyorot suasana pertandingan.

Kami pun pasang aksi dengan membentang dua sepanduk yang kami bawak, spanduk itu sendiri kami buat dengan cara yang sangat kreatif dengan alat dan bahan seadanya di rumah. Berikut alat dan bahan membuat spanduk tersebut: pertama siapkan karton putih 4 buah dan kuning 2 buah, lalu siapkan cat warna dan printer untuk membuat tulisan sepanduk dan tak lupa piranti lunak untuk mendisan tulisan pada spanduk itu. Akhirnya jadilah spanduk 2 buah dengan tulisan masing-masing : UNSRI DUKUNG INDONESIA SAMPAI MATI dan WE LOVE ANTV.

Bermodalkan dua spanduk itulah kami berharap bisa masuk TV yang di siarkan langsung ke seluruh Indonesia, semua teman di rumah kami beritahu agar segera memberi kabar bila sewaktu-watu kami di sorot TV.

Duduk di belakang kami dua pemuda rada-rada tua berumur kisaran 35 tahun, tadinya mereka meremehkan kapabilitas kami untuk masuk TV,, " yah yang nayangi TV ONE, ngapo nulis ANTV,,hahahahha" tertawalah mereka berdua terbahak-bahak, lalu saya jawab "ANTV jugo nayangi Pak".. mereka jawab "oh iyo ee".. Lalu salah satu dari mereka yang membawak Hape TV membuka siaran live itu dari ANTV dan ternyata benar saja memang pertandingan itu juga di siarkan live di ANTV..

Apa yang terjadi kemudian, semua orang dan tentu saja dua orang dibelakang kami akhirnya mendekati kai agar bisa ikut nyimplung di sorot TV, dengan senang hati kami pun berbagi dengan orang-orang di sana agar bisa masuk TV bareng.

Dua orang di belakang yang membawak Hape TV itu menjadi koordinator kami untuk siap-siap bila nanti Kameramen menshot kami, tak lama sebelum pertandingan di mulai kameramen dengan jelas menshot ke arah kami, lalu orang dibelakang kami memberi intruksi "nah kamu di sorot", spontan kami semua teriak kegirangan, dan tak lama kemudia dua orang teman dan satu kerabat saya di rumah mengrimkan pesan singkat (dibaca sms) ke Hape saya yang semuanya berisi "ooiii, kamu masuk tipi,, hahahhaha"..




Wahhh bangga benar saya, akhirnya masuk TV yang disiarkan nasional, hanya karena bermodalkan spanduk kertas saja.




Bersambung (mau kuliah ni ceritanya)

Lanjut lagi,,

Cerita berlanjut selepas pertandingan yg berkesudahan untuk kemenangan bagi Turkmenistan...
Kami pulang ke arah tribun barat dan berharap kalau kalau bisa bertemu dengan para pemain Timnas Indonesia yang berjalan menujuh ke Bus mereka.

Bersama teman saya Hafid kami bergegas menujuh tempat Bus Timnas Indonesia di parkir, terlihat kerumunan orang telah bersiap dengan spidol dan baju masing-masing untuk memintak tanda tangan para pemain timnas sontak saja saya berdua Hafid langsung masuk bergabung ke krumunan orang itu, waktu kami masuk orang-orang yang ada dibelakang kami terlihat mengiringi kami dan ikut masuk juga dan di sanalah saat pengusiran terjadi, para Polpp perempuan dengan beringas dan suara nyaring tapi cempreng mengusir kami dan tempat itu, saya yang ada pas di depan satPolpp itu jadi korban satpolpp cewek yang memukul dengan tangannya.

Terpaksa dengan berat hati kami menyingkir dari tempat itu, di luar kami tidak kehilangan akal untuk mencari orang lain yang familiar untuk di pintak tanda tangan dan ternyata yang terlihat lagi adalah Pak Sutan Harhara, "dalam hati yah orang ini lagi". Tapi karena teman-teman yang lain belum sempat bertemu dan bersapa dengan Pak Sutan akhirnya kami semua termasuk saya menghampiri pak Sutan untuk memintak tanda tangan di spanduk yang kami bawak, Pak Sutan kembali dengan keramahannya menorehkan tanda tangannya di lambang Unsri pada spanduk yang kami bawak. Resmilah spanduk itu sebagai spanduk suporter Unsri karena sudah diteken oleh legenda hidup sepak bola Indonesia.




Sudah memintak tanda tangannya kami pun memintak Foto bareng dengan Pak Sutan, nah yang ini baru saya mau karena memang tadi belum sempat foto bareng dengan Beliau.. hehehe

Foto bareng dilakukan beberapa sesi pemotretan, mungkin ada sampai 4 kali sesi pemotretan termasuk yang memakai hape BlackBerry Pak Sutan, yah malam itu Pak Sutan juga sangat senang bisa berfoto bersama kami para mahasiswa tingkat akhir di salah satu jurusan yang terdapat di Unsri, Beliau tampaknya juga sangat bangga bisa berfoto bareng dengan kami oleh karena itulah selepas berfoto dengan belaiu, Pak Sutan memintak kami tetap pasang aksi karena dia ingin mengabadikan sendiri gambar kami para suporter hebat dari Unsri, mungkin akan dijadikanya sebagai kenangan terindah dari kota Palembang bisa foto bareng dengan mahasiswa tingkat akhir Unsri yang punya masa depan sangat cerah cerah sekali... hahaha




Salam perpisahan kami lakukan dengan Pak Sutan yang akan segera meninggalkan tempat itu untuk kemudian menujuh ke Hotel tempat beliau istirahat. Sebelum itu saat memintak beliau foto bareng hanya berdua agar bisa dijadikan sebagai foto profil di FACEBOOK. hahaha




Belum berakhir cerita di malam pertandingan itu. Sudah puas foto-foto dengan Pak Sutan saya dan Hafid kembali ketempat kami diusir tadi, sama dengan tujuan awal kami berusaha untuk mendapatkan foto para pemain Timnas dan yang paling utama adalah Ruben dan Okto.

Satu satu para Polpp yang ada di dalam area tersebut kami mintakan tolong untuk mengambil tanda tangan Okto, tapi dengan angkunya mereka menolak saya, sungguh saya sangat kecewah dengan sifat orang seperti itu, tapi tak patah arang kami mencari sukarelawan lain yang mau dengan tulus ikhlas menolong saya memintak tanda tangan Okto, dan akhirnya datanglah tiga orang cewek suporter Indonesia yang juga punya tujuan sama memintak tanda tangan Okto adapun mengapa tiga orang cewek itu bisa masuk ke areal steril penonton itu tak lain tak bukan karena sifat mata keranjang para petugas polpp yang menjaga tempat tersebut yang dengan mudahnya memberikan izin bila para cewek merayu mereka untuk mengizinkan masuk, dasar pecundang. Tapi tak apa biarpun tidak bisa masuk kami tetap bisa mendapatkan tanda tangan Okto akhirnya lewat bantuan salah satu dari 3 orang cewek tersebut, cewek itu dengan malu-mal tapi mau akhirnya menolong saya untuk mengambil tanda tangan Okto, dengan sigap dan cekatan dia mencegat Okto dari tempatnya berjalan lalu dengan sedikit memaksa meminta tanda tangan dan tahukah kalian bawah cewek itu lebih meduluhkan baju saya yang di tanda tangan dibandingkan baju dia. Sudah habis berjuang cewek itu mengembalikan baju saya dan dengan senang hati saya ucapkan "TERIMA KASIH BANYAK", ohh yah si Hafid teman setia saya saat itu juga tak mau sia-sia dengan cekatan dia bersalaman dengan cewek itu yang memang raut mukanya sedikit bagus "dapatlah poin 6". Dalam hati saya "waahhh Hafid akhirnya bisa pegangan tangan dengan cewek setelah bertahun-tahun tidak berjabat tangan dengan cewek setelah dia putusan dengan si Dia anggap saja Mawar namanya (mawar bukan nama sebenarnya, Red). hahaha
ahhh,, puas hari itu hari yang sangat menyenangkan, bisa seru-seruan dengan teman-teman yang mungkin jarang sekali bisa terjadi,, semoga suatu hari kelak ada lagi moment kebersamaan seperti ini,,, amin..

By Adrian Fajriansyah 24/02/2011

Rabu, 16 Februari 2011

Cahaya "Yang Kecil, Tapi" Terang




Manusia tercipta dengan banyak masalah, dan juga diciptakan untuk memecahkan setiap masalah karena tidak ada satu pun problem hidup yang tidak dapat diselesaikan.

Semua orang punya cita-cita yang ingin ia capai. Namun manusia juga mudah sekali untuk putus asa bila yang dikejar tak sampai.

Satu lagi sifat manusia adalah tak pernah puas dengan apa yang ada dan dimiliki saat ini. Manusia jarang berpikir untuk bersyukur dengan yang ada sekarang, namun manusia cenderung selalu berpikir bagaimana mendapatkan sesuatu yang tidak dimiliki sekarang.

Terkadang sebagai manusia kita bermata tapi tak melihat, bertelinga tapi tak mendengar.

Tak pernahkah kita bayangkan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang ada di bawah kita, orang-orang yang lebih tidak beruntung dari kita. Sebagai manusia yang beragama sungguh tidak berakhlak kita bila selalu melihat ke atas, selalu ingin sama dengan apa yang dimiliki orang lain.

Boleh kita memiliki ambisi dan cita-cita menjadi sama dengan orang lain, tapi bukan bearti kita harus melupakan untuk bersyukur dengan yang ada saat ini di tangan kita.

Indonesia saat ini, orang-orang yang ada di Negeri ini sekarang semuanya punya satu ambisi memiliki apa yang tak mereka miliki. Korupsi akhirnya lahir dari keambisiusan itu.

Nusantara terdengar lagi tangismu, mengabarkan marah sang duka dari saudara-saudara kita yang kurang beruntung.

Tapi yakinlah cahaya perubahan itu pasti masih ada dan akan menuntun kita menjadi Negara yang lebih baik.

—>>>

Melihat sebuah cahaya yang tak terlalu terang di malam gelap terpikir bahwa dengan sedikit kilauan ini hati jadi lebih tenang walaupun gelap disekitar lebih dominan.

Hebatnya sebuah cahaya, luar biasanya sebuah cahaya.

Manusia tidak akan bisa melihat bila tak ada cahaya yang masuk ke lensa mata.

Demikian pula cahaya kemuliaan dari yang maha kuasa apabila telah menyentuh mata nurani yang ada di dalam tubuh ini maka teranglah hati kita.

Kita akan melihat sebuah cahaya yang tak terang namun dapat menuntun. Kita dapat menujuh sebuah gerbang kecerahan lewat jalan yang dituntun dari sebuah cahaya.

Cahaya yang terlihat kecil dan sederhana namun bisa memberikan arah dan tujuan yang pasti menujuh sebuah alam kehidupan baru yang lebih berwarna dan indah.

Cahaya kecil yang tak terlalu terang itu masih ada di dalam lubuk hati kita.

Cahaya itulah yang akan mengajak kita menujuh ke arah kehidupan yang lebih baik.

Indonesia kelak pasti akan Jaya..!!!!!!!!!

By Adrian Fajriansyah 17/02/2011