Welcome

Sabtu, 24 Juli 2010

Persahabatan Sejati

Berawal dari obral buku murah. Disanalah aku temukan sebuah novel murah (tapi jujur bukan murahan). Tadinya aku pikir buku ini kurang menarik, tapi berhubung harganya yang murah akhirnya aku beli buku ini (sekalian nambahin koleksi buku dirumah).

Modoc, novel tentang persahabatan antara gajah dana manusia, itulah tema cerita buku yang aku beli.

Awalnya buku ini tergeletak begitu saja dirumah karena kalah menarik dengan novel Andrea Hirata ku yang baru berjudul Padang Bulan (Prof. Daniel mode on). Hehehe.. Dan memang sebenarnya aku kurang tertarik atau belum ada selerah untuk membaca novel ini.

Praktek Lapangan di tempat yang jauh dari pusat kota tanpa hiburan di dalam kostan yang sunyi dan membosankan membuatku mencari pelarian untuk mengusir semua penat itu. Menulis dan membaca menjadi pelarianku (selain dari FBan dengan Hape)…^-^.. Jadilah akhirnya novel Modoc ini ku buka dan mulai ku baca (ni lantara novel Andera Hirata udah tamat dibaca).

Okey sebenarnya bukan soal pamer novel catatan ini ku buat tapi ingin menceritakan kembali kepada semua orang tentang persahabatan sejati dari novel murah (tapi bukan murahan).

Cerita yang sederhana namun menyentuh dari novel ini membuatku tertarik dan ingin terus dan terus membacanya sampai tamat.. Walaupun pada awal cerita sedikit membuatku jenuh. Namun setelah menyimak ceritanya lebih dalam, ini bukanlah hanya novel biasa tapi penulisnya memiliki tujuan lain dari penciptaanya melainkan penulis ingin menyampaikan sebuah kisah nyata tentang persahabatan sejati di dunia ini memang benar-benar ada dan patut untuk semua orang teladani agar tercipta kehidupan di dunia yang lebih harmonis… Hahaha (melankolis bgt).

Novel murah (tapi bukan murahan ini) mengisahkan bahwasanya dahulu di tahun 1920-an disebuah kota sirkus kecil di Jerman lahirlah seorang anak laki-laki yang bernama Bram. Bram terlahir dari keluarga pelatih hewan sirkus terutama hewan gajah. Secara kebetulan Bram lahir bersamaan dengan seekor gajah wanita yang diberi nama Modoc. Bram dan Modoc lahir pada jam, hari dan tanggal yang sama dan juga di kota dan tempat yang sama.

Kelak Modoc inilah yang akan menjadi sahabat sejati Bram dalam mengarungi kerasnya cobaan hidup didunia yang fanah ini.. (hehehe lebay lagi).. Dan Modoc ini pula sahabat yang akan menemani Bram sepanjang hayatnya.

Okey kita lanjutin ceritanya…

Saat tempat sirkus mereka bangkrut dan semua hewan sirkus harus dijual ke tangan pengusaha USA, Bram harus menerima kenyataan bahwa Modoc juga harus dijual ke USA. Ayah Bram sakit keras karena peristiwa ini, sebelum wafat ayahnya berpesan agar Bram terus merawat Modoc. Di tambah dengan panggilan hati yang begitu kuat dan pesan terakhir dari ayahnya agar terus menjaga Modoc membuat Bram rela melakukan apa saja demi terus dekat bersama sahabat sejatinya Modoc.

Singkat cerita banyak hal yang mereka lalui bersama.

Mereka diuji berulang-ulang: lewat tenggelamnya kapal yang mengakut mereka untuk pergi ke USA yang nyaris fatal di Samudra Hindia, bekerja di hutan-hutan jati India, ikut perang di India, hingga menjadi binatang sirkus pada tahun 1940-an di New York City.

Banyak suka duka yang Bram dan Modoc lalui bersama. Mereka sering mendapatkan perlakuan kasar dari banyak orang. Selain kekerasan yang fatal hingga membuat Bram dan Modoc hampir mati, mereka juga sering ditipu oleh orang-orang. Sampai pada satu kejadian Bram dan Modoc harus berpisah dalam waktu yang cukup lama karena Modoc diculik oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Endingnya setelah beberapa tahun berpisah Bram dan Modoc dapat bertemu kembali. Pertemuan tak sengaja itu terjadi di tempat pelatihan hewan liar milik RALPH HELFER (penulis Novel ini). Ralph adalah seorang pelatih hewan terkenal di Hollywood yang digunakan untuk film-film di sana.

Pertemu tak sengaja Bram dan Modoc terjadi karena Ralph membeli Modoc dari seorang yang tak bertanggungjawab yang telah menyiksa Modoc selama bertahun-tahun (dan orang ini lah yang mencuri Modoc dari Bram). Karena keperihatinan Ralph pada Modoc yang saat itu keadaannya sangat mengkhawatirkan akhirnya Ralph membeli gajah tersebut dan merawat di peternakan miliknya.

Tak lama dari Ralph membeli Modoc, mungkin karena ada hubungan batin yang sangat kuat, Bram yang saat itu sedang mencari pekerjaan untuk bertahan hidup di USA yang keras, melamar dari peternakan ke peternakan karena hanya mengasuh hewanlah kemampuan Bram, Bram akhirnya melamar dipeternakan milik Ralph, saat berada di peternakan milik Ralph, Bram merasakan ada getaran bahwa di perternakan itu ada seekor gajah yang tak asing baginya, dan benar adanya ternyata di sana ada gajah dan gajah tersebut adalah Modoc… Pertemuan yang mengharuhkan, setelah sekian lama berpisah akhirnya Bram bertemu lagi dengan sahabat sejatinya Modoc. Modoc sangat gembira sekali dengan pertemu itu (kita tahu Gajah adalah hewan yang memiliki ingatan yg sangat kuat, andai Otak gajah dipakai untuk mengingat pelajarn pasti Albert Einstein dan Pak Habibi kalah… hehehe), Modoc tidak pernah melupakan Bram begitu juga Bram sangat senang dengan pertemuan itu. Persahabtan Bram dan Modoc telah mengugah hati Ralph dan akhirnya Ralph tanpa ragu mempekerjakan Bram dipeternakannya sebagai perawat Modoc.

Mereka terus bersama di peternakan milik Ralph tersebut. Mereka sering melakukan pentas baik itu disirkus maupun di televisi dan mereka begitu populer disana. Hingga akhirnya usia tidak bisa untuk dilawan. Usia mereka berdua (Bram dan Modoc) telah menginjak 78 thn yang membuat mereka tidak segagah muda duluh. Ketebatasan fisik Bram dan Modoc membuat Ralph mempensiunkan mereka berdua, saat ulang tahun Bram dan Modoc yang ke 78 tahun di adakan pesta perpisahan terakhir dengan disuguhi petas terakhir dari Bram dan Modoc, pentas terakhir itu begitu luar biasa mereka beraksi bagaikan usia muda dulu, penonton sangat takjub dan terharu melihat aksi terakhir dan Bram dan Modoc tersebut.

Tak lama setelah pesta ulang tahun dan pentas terakhir tersebut Bram meninggal dan tak lama kemudian disusul oleh Modoc.. Sama dengan hari kelahiran mereka yang berbarengan, kematian mereka pun sama, mereka wafat pada usia yang sama dan pada tempat yang sama…

Persahabatan sejati antar hewan dan manusia yang luar biasa yang diwakili oleh Bram dan Modoc.. Mereka bersahabat dari lahir sampai dengan akhir hayat menjemput mereka bersama…

Semasa hidup mereka berdua tidak dapat dipisahkan dan mereka berdua saling menyayangi. Hubungan batin yang kuat diantara mereka membuat batasan antara Hewan liar dan manusia tidak tampak lagi.

Terbukti persahabatan sejati berlaku untuk semua mahluk tuhan. Setiap mahluk tuhan berhak untuk saling mengasihi.. Perbedaan yang membatasi kita tidak berlaku untuk sebuah persahabatan dan kasih sayang.

Kalau hewan saja bisa menjaga ikatan persahabatan dan tali kasih sayang, kenapa kita sebagai manusia yang dianggap lebih cerdas dan berakal (tapi menurut ku belum tentu untuk perasaan) tidak bisa melakukannya juga..

Satu hal lagi dari Novel ini aku benar-benar yakin dengan pepatah “don't judge the book just from the cover”, karena ternyata dari sebuah Novel murah (tapi bukan murahan) ini aku mendapatkan sebuah pelajaran hidup tentang arti persahabatan sejati. Pepatah tersebut juga mengajarkan bahwa kita sebagai mahluk tuhan tidak boleh saling membeda-bedakan hanya karena cover kita berbeda, belum tentu yang kita lihat baik tetapi ternyata sangat buruk aslinya dan sebaliknya. Dan sesama mahluk tuhan harus saling menghargai dan mengasihi, bahwasanya hewan sebagai salah satu mahluk tuhan juga butuh perhatian dan kasih sayang..

Sumber bacaan : Novel Modoc (Karya Ralph Helfer)

Ralph Helfer adalah seorang pelatih hewan terkenal di Hollywood, merupakan salah satu orang pertama yang menggunakan kasih sayang dan kebaikan hati untuk melatih hewan liar. Dia pengarang The Beauty of The Beast, sekarang tinggal di Los Angeles dan Kenya, dimana dia menjadi pemandu tur safari.
Novel Modoc Edisi Indonesia
Modoc Edisi Bahasa Inggris
Ralph Helfer
Pertunjukan Gajah Sirkus
Jadi Inget sahabat kecil ku...^-^