Welcome

Minggu, 12 Juni 2011

Wisata Kuliner Di Kota Palembang

Cerita tanggal 11 Juni 2011 (sabtu)
Wisata Kuliner Di Kota Palembang
By Adrian Fajriansyah
Gambar 1.  Gerbang Masuk Jalan Kuliner
            Berbicara soal pempek.  Pempek atau empek-empek merupakan makan khas dari kota Palembang.  Namun menurut cerita dari mulut ke mulut pempek bukanlah makanan asli orang Palembang melainkan makan yang dibuat oleh orang Tionghoah yang banyak bermukim di Palembang.  Seiring dengan berjalannya waktu pempek menjadi makanan yang sangat disukai oleh semua orang di Palembang bukan hanya oleh warga Tionghoah saja.  Oleh sebab itulah kemudian pempek menjadi makanan khas dan wajib di kota Palembang.  Orang Palembang memakannya hampir setiap hari.  Pempek dan cuka (cuko) seolah menjadi hindangan wajib yang harus ada dalam kehidupan sehari-hari orang Palembang.  Ada satu joke mengenai cuko di kota Palembang, menurut masyarakat di sini “wong Palembang dak biso idup kalu dak ngirup cuko sehari” atau orang Palembang tidak bisa hidup kalau tidak minum cuko dan pempek dalam sehari.  Itulah orang Palembang, pempek bukan hanya sebuah kekhasan dari kota ini melainkan sudah menjadi darah daging setiap orang Palembang.
Pempek sendiri merupakan makanan yang berasal dari olahan ikan dicampur dengan tepung terigu.  Ikan yang dipakai bisa menggunakan ikan laut dan juga ikan sungai.  Dahulu ikan yang paling sering digunakan untuk membuat pempek adalah ikan belida yang merupakan ikan endemik dari sungai musi Palembang namun karena keberadaan ikan belida sekarang sudah sangat jarang sekali ditemui maka sekarang ikan yang digunakan untuk membuat pempek menjadi beragam yaitu bisa ikan tenggiri, ikan gabus, dll.
Akan tetapi saya tidak akan membahas mengenai bagaimana cara untuk membuat pempek.  Pada artikel kali ini yang ingin saya ceritakan adalah tempat jajanan pempek yang murah di kota Palembang.
Pada dasarnya pempek yang terbuat dari ikan yang lezat akan memiliki harga mahal.  Namun jangan takut bila berada di kota Palembang harga pempek di sini semuanya terjangkau dan banyak sekali pilihan dari yang paling mahal sampai yang paling murah.  Jangan takut dengan pempek yang berharga murah di Palembang karena biarpun harganya kaki lima tapi rasanya bisa bersaing dengan bintang lima yang berharga mahal.  Salah satu tempat rekomendasi untuk anda yang ingin merasakan nikmatnya pempek Palembang adalah di Jalan Kuliner daerah sekanak tepatnya di Jalan Depaten Baru Kelurahan 27 Ilir.  Di daerah ini hampir sepanjang jalan semuanya menjual aneka kuliner khas Palembang termasuk pempek.  Harganya pun sangat terjangkau dan untuk cita rasa saya jamin tidak kalah dengan yang ada di toko besar.  Aneka kuliner khas Palembang di sini sangat lengkap tidak hanya pempek di sini juga menjual model, tekwan, aneka pempek kecil, pempek kapal selam, pempek lenjeran, otak-otak, pempek panggang, pempek lenggang, hingga kemplang panggang khas Palembang.
 
Gambar 2.  Suasana Di Jalan Kuliner
            Untuk harga semua jajanan di daerah tersebut sangat terjangkau dimana model dan tekwan Rp 3.000; aneka pempek kecil Rp 8.00; pempek kapal selam Rp 4.500; pempek lenjeran besar Rp 15.000; otak-otak Rp 8.00; dan kemplang panggang khas Palembang Rp 6.000.  Sungguh harga-harga tersebut sangat terjangkau bagi kita penikmat kuliner namun dengan kantong pas-pasan.  Coba anda bandingkan harganya dengan yang ada di toko besar yang sudah terkenal? Pasti sangat berbeda bukan?
Gambar 3.  Warung Jajanan Khas Palembang Yang Terdapat Di Jalan Kuliner
            Itulah sedikit informasi dari saya.  Siapa saja yang ingin mencoba berwisata kuliner di kota Palembang.  Tidak perlu takut berwisata kuliner di Palembang karena di sini banyak terdapat tempat kuliner yang menjual makanan khas Palembang dengan harga yang sangat terjangkau.  Semoga dengan informasi yang saya sampaikan ini dapat menambah bahan referensi anda yang ingin melancong di kota Palembang.  Semoga bermanfaat.
Gambar 4.  Ucapan Selamat Jalan Semoga Datang Kembali Di Salah Satu Gerbang

Tips Menuju Jalan Kuliner
1. Bagi anda yang berada di kota Palembang dan ingin mencoba mencicipi jajanan khas Palembang yang terjangkau Jalan Kuliner ini merupakan salah satu jawabannya dan untuk menuju ke sana tidak terlalu sulit, anda bisa naik angkot (angkutan kota), bus kota atau Transmusi (semacam Busway di Jakarta) kemudian stop di simpang suro tepatnya di depan Jalan Temon lalu berjalan sekitar ± 200 meter menuju daerah sekanak tepatnya di Jalan Depaten Baru Kelurahan 27 Ilir. Adapun tarif angkutan umum di Palembang adalah sebagai berikut:
  • Angkot (angkutan kota) di Palembang jauh dekat : Rp 2.500,-
  • Bus Kota di Palembang jauh dekat : Rp 2.500,-
  • Transmusi (semacam Busway di Jakarta) semua rute : Rp 3.000,-
 
Gambar 5.  Jalan Temon
2. Sering-seringlah bertanya saat menuju ke sana karena malu bertanya sesat di jalan, memang Jalan Kuliner tersebut agak susah diterlihat karena berada di dalam lorong.
3. Bila tidak mau tersesat lebih baik menggunakan becak yang banyak terdapat di pinggiran jalan menuju daerah kuliner tersebut.

Wisata Bukit Siguntang

Perjalanan tanggal 11 Juni 2011 (Sabtu)
Wisata Bukit Siguntang
By Adrian Fajriansyah
 
Gambar 1.  Palang Penanda Objek Wisata Bukit Siguntang
            Bukit Siguntang adalah sebuah tempat bersejarah di Kota Palembang.  Bukit rimbun dan asri yang merupakan titik tertinggi di Kota Palembang ini menyimpan banyak cerita dan misteri.  Sepanjang mata memandang saat memasuki tempat ini hanya terlihat pohon rindang, kursi serta gazebo yang dibangun di sekeliling bukit.  Kesan angker baru akan terasa saat berjalan menuju puncak bukit karena anda akan melihat makam pertama (makam Panglima Tuan DjungDjungan) dari tujuh makam yang ada di bukit ini, makam pertama saat menuju ke pucak bukit ini seolah memberikan pesan selamat datang bagi semua orang yang berkunjung ke sana.  Namun herannya walaupun kesan angker begitu terasa banyak sekali terlihat muda-mudi kota Palembang yang suka memadu kasih di tempat seram seperti ini.
Gambar 2.  Makam Pertama (Makam Tuan DjungDjungan) Dari Tujuh Makam
 
Gambar 3.  Daftar Nama Makam Yang Terdapat Di Bukit Siguntang
            Adapun 7 buah makam di Bukit Siguntang yang menurut kepercayaan setempat merupakan makam dari orang-orang penting Palembang zaman dahulu, yaitu:
1. Radja Segentar Alam.  Nama aslinya adalah Iskandar Zulkarnain Alamsyah yang berasal dari Kerajaan Mataram.  Menurut kabar dari narasumber Nyai Bukit Siguntang (Juru Kunci Bukit Siguntang) Radja Segentar Alam pertama kali ke Palembang membawak 3 kapal yang berbendera Lancar Kuning namun saat dalam perjalanan kapal-kapal tersebut karam.  Dari semua kapal yang karam tersebut ada satu kapal yang membawak Radja Segentar Alam terdampar di Bukit Siguntang sedangkan kapal yang lain hancur di lautan dan ada pula yang hancur kemudian terseret di situs Karang Anyar.  Ada cerita unik dari kisah Radja Segentar Alam yang dahulu saat masa jayanya dapat menaklukan hampir seluruh Sumatera hingga ke negeri tetangga Johor dan Malaka di Malaysia yaitu tentang lagu Layar Di Malam Hari yang sering didendangkan di atas kapal ketika Beliau berserta pasukannya sedang berlayar yang hingga saat ini masih sering dinyayikan di daerah Medan, Johor dan Malaka.
2. Putri Kembang Dadar.  Nama aslinya adalah Putri Bunga Melur.  Percaya atau tidak karena kecantikannya Putri Kembang Dadar diceritakan bukan berasal dari bumi melainkan berasal dari Kayangan (langit).
Gambar 4.  Makam Putri Kembang Dadar
3. Putri Rambut Selako.  Rambut Selako artinya rambut yang keemas-emasan mungkin karena ada keturunan barat.  Nama aslinya sendiri adalah Putri Damar Kencana Wungsu yang menurut cerita berasal dari Keraton Yogyakarta anak dari Prabu Prawijaya.
 
Gambar 5.  Makam Putri Rambut Selako
4. Panglima Batu Api.  Beliau adalah seorang ulama yang berasal dari Jeddah (Arab Saudi) yang datang ke tanah melayu untuk berkelana dan menyiarkan agama Islam.
5. Panglima Bagus Kuning.  Berasal dari Mataram yang datang ke Lembang (Palembang) untuk mengawal Radja Segentar Alam.
6. Panglima Bagus Karang.  Berasal dari Mataram yang datang ke Lembang (Palembang) bersama Panglima Bagus Kuning untuk mengawal Radja Segentar Alam.
7. Tuan DjungDjungan.  Beliau juga merupakan ulama dari Arab yang datang ke tanah melayu (Swarnadwipa)  untuk berkelana sambil menyiarkan agama Islam.
 
Gambar 6.  Makam Tuan DjungDjungan
            Dari makam-makam itu membuktikan bahwa Bukit Siguntang merupakan tempat yang sangat sakral sehingga para bangsawan Palembang zaman dahulu banyak yang dimakamkan di bukit tersebut.
Bukit Siguntang sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sudah menjadi tempat yang sakral dan keramat.  Bukit Siguntang adalah sebuah tempat bersejarah dimana di sini dahulu merupakan tempat ibadah di zaman Kerajaan Sriwijaya.  Bukit Siguntang dijadikan tempat sembayang untuk penyembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa saat zaman Kerajaan Sriwijaya dengan bukti ditemukannya patung Budha di bukit tersebut yang saat ini patung itu berada di depan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II.  Kemudian saat runtuhnya Kerajaan Sriwijaya di abad 13 lalu muncul Kerajaan Palembang Darusalam tempat ini (Bukit Siguntang) masih menjadi tempat yang sangat keramat karena sering dikunjungi oleh raja-raja Palembang dahulu sebagai tempat pertapaan atau semedi untuk menenangkan pikiran agar bisa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa Sang Pencipta Kehidupan.
Hingga sekarang Bukit Siguntang masih menjadi tempat yang sakral bagi orang Palembang.  Masyarakat setempat pun punya kepercayaan bahwa apabila Palembang terkena bencana besar seperti banjir bandang maka Bukit Siguntang adalah tempat yang tidak akan pernah tenggelam dan ada pula yang percaya bahwa di bawah timbunan tanah Bukit Siguntang inilah terdapat jejak-jejak peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang legendaris itu yang menyimpan harta yang tak ternilai harganya.  Percaya atau tidak?  Semua itu perlu pembuktian!
Terlepas dari benar atau tidaknya cerita dan mitos tersebut.  Bukti Siguntang sekarang menjadi salah satu tempat tujuan wisata yang diandalkan oleh pemerintahan Kota Palembang untuk menarik minat wisatawan luar maupun lokal untuk berkunjung ke kota pempek.  Akan tetapi keberadaan Bukit Siguntang sebagai lokasi tujuan wisata tidak ditunjang dengan fasilitas yang memadai.  Keadaan Bukit Siguntang seolah ditelantarkan seperti kebanyakan tempat wisata lain di kota Palembang.  Memang setiap tahunnya terlihat cat bangunan yang ada di Bukit Siguntang selalu diperbaruhi namun tidak cukup sebatas itu saja.  Bukit Siguntang perlu perhatian lebih, sangat diperlukan sekali perawatan, pemeliharaan dan penambahan fasilitas di Bukit Siguntang agar tetap eksis dan bisa menjadi tempat tujuan wisata yang “sebenarnya” di kota Palembang.
 
Gambar 7.  Salah Satu Bangunan Yang Terdapat Di Bukit Siguntang
            Sebagai masyarakat biasa saya hanya ingin memberikan masukan dan saran kepada sang pengambil keputusan.  Adapun masukan dan saran dari saya adalah agar rumput dan tanaman yang ada di Bukit Siguntang dipelihara dengan baik jangan sampai tidak terurus sehingga akan terlihat lebih bersih dan indah, lalu fasilitas yang sudah ada saat ini seperti gazebo dan kursi-kursi yang terdapat di sekeliling Bukit Siguntang dirawat dan dibersihkan sehingga saat wisatawan datang akan terasa nyaman dan betah untuk berada di sana, kemudian di Bukit Siguntang dibangun tempat informasi atau semacam museum mengenai sejarah, mitos serta peninggalan-peninggalan yang pernah ditemukan di Bukit Siguntang dengan adanya pusat informasi semacam itu akan memberikan banyak hal bagi para wisatawan yang berkunjung terutama nilai edukasi mengenai sejarah Palembang.  Dengan adanya perhatian yang lebih saya yakin Bukit Siguntang bisa menjadi tempat tujuan utama saat wisatawan berada ke kota pempek Palembang.
 
Gambar 8.  Salah Satu Fasilitas Yang Terdapat Di Bukit Siguntang
Tips Menuju Bukit Siguntang
Menuju Bukit Siguntang tidak susah karena tempat ini berada di tengah kota Palembang yang membuat akses menuju ke sana menjadi sangat mudah.  Adapun tips dari saya apabila anda berada di Palembang dan berniat berkunjung ke Bukit Siguntang adalah sebagai berikut:
1. Naik angkot (angkutan kota), bus kota atau Transmusi (semacam Busway di Jakarta) yang menuju ke Bukit Besar kemudian turun di bundaran taman simpang SMA Negeri 10 lalu berjalan kaki sekitar ± 100 meter menuju Bukit Siguntang.  Adapun biayanya adalah:
  • Biaya angkot di kota Palembang jauh dekat Rp 2.500,-
  • Biaya bus kota di kota Palembang jauh dekat Rp 2.500,-
  • Baiya Transmusi di kota Palembang segala rute Rp 3.000.-
2. Sesampai di Bukit Siguntang membayar karcis masuk seharga Rp 2.000,- per orang.
3. Bawaklah bekal makan dan minum sendiri dari rumah.  Sebenarnya di dalam Bukit Siguntang cukup banyak terdapat penjual jajanan seperti pempek dan minuman namun agar lebih hemat apa salahnya membawak bekal sendiri dari rumah.
4. Selama di Bukit Siguntang jangan pernah meludah dan kencing sembarangan serta jangan  berbicara kotor karena Bukit Siguntang merupakan tempat yang cukup mistis.
5. Jagalah kebersihan di manapun anda berada karena kebersihan adalah sebagian dari iman.
Gambar 9.  Tanaman Yang Ada Di Bukit Siguntang Harus Dirawat Dengan Baik
Terima kasih demikianlah artikel yang saya buat semoga bisa menjadi bahan referensi yang bermanfaat.

Sabtu, 04 Juni 2011

Perjalanan Ke Pulau Kemarau

Perjalanan hari sabtu tanggal 4 Juni 2011.
By Adrian Fajriansyah
Perjalanan Ke Pulau Kemarau
 
Gambar 1.  Pulau Kemarau
            Ini adalah perjalanan pertama saya mengitari sungai musi menggunakan perahu ketek.  Perjalanan menggunakan perahu ketek memang berbeda. Ada sensasi yang luar biasa saat mengitari sungai musi yang besar dan berarus deras menggunakan perahu ketek.  Awalnya saya sangat takut pergi menggunakan perahu ketek yang berukuran kecil ini.  Gelombang air yang dibuat dari perahu-perahu besar yang lewat disamping perahu ketek kami membuat perahu yang kami tumpangi ini bergoyang ke kiri dan ke kanan.  Rasa was-was takut jatuh begitu terasa tapi lama-kelamaan saya menikmati perjalanan ini.
            Sensasi terkena deburan ombak air yang menggoyangkan prahu ke kiri dan ke kanan semacam ini bukanlah pengalaman baru bagi saya karena sebelumnya saat di Danau Toba, Sumatera Utara saya pernah mengalami saat-saat tegang semacam ini juga.  Namun pengalaman diterjang ombak dan arus deras sungai musi adalah pengalaman pertama kali bagi saya.  Pegalaman di atas sungai musi ini sungguh luar biasa tegang, asik dan menyenangkan.
            Pagi pukul 08.30 wib saya sudah sampai di Benteng Kuto Besak, Palembang menunggu teman-teman (Kgs. M Habibillah dan M. Julian Ginting) yang lain untuk berangkat ke Pulau Kemarau bersama.  Pagi itu sangat cerah dan segar sekali. Selagi menunggu teman-teman datang saya menikmati suasana pagi di pinggiran sungai musi yang sangat ramai dengan aktivitas warga sekitar.  Pukul 09.30 wib teman-teman yang akan pergi bersama ke Pulau Kemarau datang.  Setelah semua berkumpul kami mencari saranan transportasi umum yang biasa membawak wisatawan untuk pergi ke Pulau Kemarau.  Ada dua alternatif saranan transportasi umum yang dapat digunakanan untuk pergi ke Pulau Kemarau yaitu menggunakan perahu boat yang bertenaga mesin besar dan cepat seharga Rp 100.000,- sampai Rp 150.000,- atau menggunakan perahu ketek dengan harga yang lebih murah namun bertenaga mesin kecil dan lambat Rp 80.000,- sampai Rp 100.000,-.  Kami memilih untuk menggunakan perahu ketek karena harganya jauh lebih murah dan sangat pas dengan uang yang ada dikantong kami.
Gambar 2.  Perjalanan Dengan Perahu Ketek
            Bagi anda yang tidak suka dan takut berlama-lama diatas sungai musi disarankan menggunakan perahu boat yang bisa berjalan lebih cepat.  Namun bagi anda penikmat ketegangan dan ingin merasakan perjalanan di atas sungai musi lebih lama sebaiknya menggunakan perahu ketek saja.  Dengan menggunakan perahu ketek perjalan yang ditempuh dari Benteng Kuto Besak menuju ke Pulau Kemarau adalah 30 menit.  Bagi yang pertama kali naik prahu ketek di atas sungai musi akan mengalami rasa was-was karena perahu kecil itu selalu bergoyang ke kiri dan ke kanan ketika datang arus ombak besar dari perahu-perahu besar yang lewat disekitarnya.  Selain menikmati goyangannya naik perahu ketek juga memberikan kenikmatan sendiri karena anda dapat menikmati suasana di atas sungai musi jauh lebih lama dari moda tranportasi lain, anda dapat melihat bagaimana aktivitas warga disekitar sungai maupun diatas sungai melakukan aktivitasnya sehari-hari dan semua itu tidak ada di daerah lain hanya di sungai musi, Palembang.
Gambar 3.  Salah Satu Makam Di Pulau Kemarau
            Pulau Kemarau adalah sebuah pulau yang terletak ditengah-tengah delta sungai musi.  Nama Kemarau atau Kemaro didapat karena pulau ini tidak pernah banjir walaupun sungai musi meluap atau pasang besar sekalipun.  Pulau Kemarau merupakan pulau yang sangat kental rasa Tionghoahnya.  Di atas Pulau Kemarau terdapat sebuah pagoda besar, kelenteng, pohon cinta dan gundukan-gundukan tanah yang katanya adalah makam dari Siti Fatimah, Tan Bun An dan pengawalnya.  Ada sebuah legenda yang sangat dipercaya oleh masyaratakat Tionghoah dan Palembang dari terbentuknya Pulau Kemarau ini.  Pada sebuah prasasti batu di atas Pulau Kemarau dikisahkan sebagai berikut:
“Ada legenda seorang putri raja bernama Siti Fatimah yang disunting oleh seorang saudagar Tionghoah yang bernama Tan Bun An pada zaman kerajaan Palembang, Siti Fatimah diajak kedaratan Tionghoah untuk melihat orang tua Tan Bun An setelah disana beberapa watu Tan Bun An beserta istri pamit pulang ke Palembang dan dihadiahi 7 (tujuh) buah guci, sesampai di perairan musi dekat Pulau Kemaro Tan Bun An mau melihat hadiah yang diberikan, begitu dibuka Tan Bun An kaget sekali isinya sawi-sawi asin tanpa banyak berpikir langsung dibuangnya ke sungai, tapi guci terakhir terjatuh dan pecah di atas dek perahu layar, ternyata ada hadiah yang tersimpan di dalamnya, Tan Bun An tidak banyak berpikir ia langsung melompat ke sungai untuk mencari guci-guci tadi, sesorang pengawal juga terjun untuk membantu, melihat 2 (dua) orang tersebut tidak muncul Siti Fatimah pun ikut lompat untuk menolong, ternyata tiga-tiganya tidak muncul lagi, penduduk sekitar pulau sering mendatangi Pulau Kemarao untuk mengenang 3 (tiga) orang tersebut dan tempat tersebut dianggap sebagai tempat yang sangat keramat sekali”.
 
Gambar 4.  Prasasti Legenda Pulau Kemarau
            Begitulah kisah yang dari mulut ke mulut sering diceritakan tentang pulau tersebut.  Terlepas dari benar atau tidaknya pulau ini bisa dijadikan sebagai saranan rekreasi yang menyenangkan khususnya di kota Palembang.  Bagi pecinta fotografi pagoda dan kelenteng di atas Pulau Kemarau sangat bagus dijadikan objek foto.  Kabarnya saat acara Cap Go Me (tahun baru Cina) atau acara keagamaan Tionghoah lainnya Pulau Kemarau jauh lebih indah terutama dimalam hari karena di atas pohon-pohon rindang Pulau Kemarau banyak dihiasi dengan lampu lampion khas Cina yang begitu indah menerangi pulau kecil ini.
 
Gambar 5.  Pagoda Daya Tarik Fotografer
            Kami hanya diberikan waktu berkeliling 30 menit sesuai perjanjian dengan Mang Ali pemilik perahu ketek yang kami tumpangi.  Oleh karena itu kami tidak bisa terlalu berlama-lama di pulau ini.  Semua yang ada di pulau ini kami nikmati bersama.  Namun ada sedikit rasa kecewah di hati karena pulau ini sangat minim fasilitas pendukung seperti wc umum yang baik dan tempat duduk yang nyaman dan teduh bagi wisatawan karena pulau ini sangat terik dan panas saat siang hari, lalu pulau ini tidak banyak yang dapat dilihat atau kurangnnya hal menarik yang dapat memikat hati wisatawan selain pagoda dan kelenteng yang terdapat di pulau tersebut, kemudian pulau ini juga seperti tidak mendapatkan perhatian khususnya dari segi kebersihan terlihat dari banyaknya sampah, rumput liar dan semak belukar yang tumbuh subur di sekitar pagoda.
 
Gambar 6.  Hanya Pagoda Yang Menarik Hati Wisatawan
            Saran dari kami sebagai penikmat Pulau Kemarau semoga suatu saat nanti dibangung wc umum yang bagus, bersih dan gratis, juga dibangun banyak tempat duduk yang nyaman dan teduh di sekitar pulau seperti gazebo kecil, lalu dibuat pula saranan informasi tentang pulau ini yang nyaman dan bagus dengan fasilitas canggih atau dibuatlah sebuah museum tentang sejarah dan legenda yang terdapat di pulau ini sehingga wisatawan akan mendapatkan banyak hal saat berkunjung ke pulau ini, kemudian tolong diperhatikan sekali kebersihan dan kenyamanan pulau ini sehingga pulau ini bisa lebih menarik dan indah terlihat.
 
Gambar 7.  Back To Ampera
Mitos Pohon Cinta
Gambar 8.  Pohon Cinta
            Selain dari adanya kisah legenda tentang Putri Siti Fatimah dan Pangeran Tan Bun An.  Di Pulau Kemarau juga ada mitos tentang pohon cinta.  Pohon cinta yang dimaksud adalah sebuah pohon beringin yang sudah cukup tua dengan ranting-rantingnya yang sangat rimbun.  Konon katanya apabila seseorang menuliskan namanya dan pasangannya di pohon cinta tersebut maka jalinan cinta mereka akan semakin langgeng dan mesrah dan bagi yang belum memiliki pasangan bila menuliskan namanya dan nama orang yang disukainya maka suatu saat nanti mereka akan menjadi sepasang kekasih baru.  Percaya atau tidak itu terserah anda.

Tips Menuju Ke Pulau Kemarau
Gambar 9.  Kenikmatan Naik Perahu Ketek
1.  Bagi anda yang belum pernah dan ingin mencoba mengunjungi Pulau Kemarau maka ada 2 (dua) cara yang bisa digunakan untuk menujuh ke Pulau Kemarau.
  • Pertama : menggunakan perahu boat dengan biaya Rp 100.000,- sampai Rp 150.000,- per perahu dengan waktu tempuh 10-15 menit.
  • Kedua : menggunakan perahu ketek dengan biaya Rp 80.000,- sampai Rp 100.000,- per perahu dengan waktu tempuh 30-45 menit.
  • Biaya di atas adalah biaya PP (pulang-pergi).
 
Gamabr 10.  Suasana Dermaga Depan Benteng Kuto Besak
  • Perahu boat dan perahu ketek tersebut banyak ditemu di dermaga depan Benteng Kuto Besak. Saran dari saya tawarlah dengan semurah-murahnya saat bernegosiasi jangan sampai anda langsung menerima dengan begitu saja saat ada yang menawari anda.
2.  Pakailah baju berlenggan pajang dan span yang nyaman karena di atas perahu dan di Pulau Kemarau cuacanya sangat terik dan panas.
3.  Bawaklah bekal sendiri dari rumah terutama air agar tidak dehidrasi.
Gambar 11.  Siapkan Bekal Saat Ke Pulau Kemarau
4.  Waktu terbaik menuju ke Pulau Kemarau adalah pagi dan sore hari karena cuaca saat itu tidak terlalu panas.
5.  Moment terbaik ke Pulau Kemarau adalah saat upacara keagaamaan Tionghoah karena di Pulau itu akan ramai dengan lapion yang menghiasi dan menerangi pulau tersebut dan banyak dikunjungi wisatawan local dan manca Negara.
Gambar 12.  Pulau Kemarau Di Siang Hari