Welcome

Selasa, 26 Oktober 2010

PERCOBAAN KEDUA BERBUAH MANIS (Pengalaman Ke Dua)

PERCOBAAN KEDUA BERBUAH MANIS

Ceritanya dimulai pada tanggal 12 Oktober 2010 saat saudari Cefti Lia Permatasari mengirimkan aku sebuah wall di Facebookku berisikan seperti ini:

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR (BEM FEMA IPB) PROUDLY PRESENT: INDEX 2010

for more information
http://www.index2010.wordpress.com/
ado lomba fotografinya juga loh :)

Lewat wall inilah aku dapat kabar tentang perlombaan fotografi. Aku antusias membaca persyaratan dan ketentuan lombanya lewat link itu. Kalau ditanya apakah aku tertarik ikut lomba itu? Maka jawabnya: yah aku sangat tertarik.. hehehe

            Apalagi dua hari sebelumnya hatiku sangat berbunga-bunga karena baru saja fotoku menjadi yang terbaik di Lomba Fotografi Gelora Pers Universitas Sriwijaya Ke 17 yang bertema Back To Nature.

            Ingin rasanya menikmati sekali lagi atmosfer kompetisi dan kalau bisa kembali menjadi yang terbaik karena rasanya sangatlah menyenangkan.. hahaha

            Bisa dikatakan aku sangatlah amatir di bidang fotografi ini, mungkin baru setahun belakangan inilah aku baru serius belajar dan mendalami dunia fotografi. Bahkan yang namanya kompetisi fotografi adalah hal yang asing bagiku, sebelumnya aku tidak pernah sekali pun ikut dalam lomba-lomba berbau fotografi seperti ini. Lomba Fotogarfi Gelora Pers Unsri adalah percobaan pertamaku dalam mengikuti kompetisi semacam ini dan ternyata hasil akhirnya sangat memuaskan.

            Okey singkat cerita, langsung ke pokok pembicaraan, aku akhirnya ikut berpartisipasi dalam lomba fotografi yang kedua kalinya di acara Index 2010 yang diadakan oleh Bem Fema IPB.  Tema lomba itu sendiri adalah tentang “Save Our Water With Your Camera”, aku sempat bingung dengan tema itu dalam hatiku bertanya konsep foto semacam apa yang akan aku tampilkan dalam lomba tersebut??, foto semacam apa yang akan membuat juri-juri di sana terkesan dengan fotoku??

            Aku cari di Google tentang konsep foto yang bertema “Save Our Water”. Om Google sendiri banyak memberikan konsep foto semacam: air yang menetes ke sebuah tampungan air besar lalu membuat gelombang yang indah, ada juga air yang menetes berlahan dari keran, terus ku dapati pula konsep foto mengenai orang mengantri air disebuah tempat penjualan air bersih, semuanya tampak terlalu familiar (biasa) bagiku, pasti semua orang punya konsep foto semacam ini, dalam otakku berkata bahwa aku harus menampilkan konsep foto yang berbeda, aku harus menampilkan sebuah foto yang terdiri dari pesan-pesan kehidupan yang sangat mendalam, akhirnya kutemukan sebuah foto dari galeri om Google yang memperlihatkan sekumpulan ibu-ibu sedang mencuci pakaian bersama disebuah pesisir sungai, lalu terbersit dalam hatiku “nah ini dia konsep foto yang akan aku gunakan”.

Dari penemuan konsep lewat om Google itulah ideku keluar mengalir bak air dari keran. Esoknya Rabu tanggal 13 Oktober 2010, dengan sahabatku KGS. M. HABIBILLAH kami hitari sudut-sudut kota Palembang yang tentunya sangat jarang di lihat orang bahkan mungkin inilah sisi unik kota Palembang yang tidak dimiliki daerah-daerah lainnya di Indonesia bahkan dunia dan akhirat.. ^_^

            Seharian kami berdua menyelusuri sudut-sudut kota Palembang yang unik, banyak foto yang aku ambil mulai dari: Foto Suasana Pasar Sekanak Di Pinggiran Sungai Sekanak (Anak Sungai Musi), Foto Papan Peringatan Untuk Mengingatkan Warga Agar Selalu Menjaga Kelestarian Lingkungan Terutama Di Sungai, lalu ada pula Foto Salah Satu Anak Sungai Musi Di Daerah Plaju Yang Tercemar Limbah Keluarga Yang Sangat Memperhatinkan, kemudian juga Foto Keceriaan Anak-Anak Yang Bermain Bersama Di Sungai. Semua foto-foto yang aku dapatkan di siang hari saat itu belum membuatku puas karena menurutku semuanya sangat biasa (sederhana) sedangkan aku ingin menemukan sebuah foto yang bisa menyampaikan pesan-pesan yang banyak dan mendalam tidak hanya satu pesan saja. Konsep foto yang telah aku rancang di malam hari sebelumnya yaitu ibu-ibu berkumpul mencuci pakaian bersama di pesisir sungai belum ditemukan, aku sangat penasaran untuk menemukan konsep foto semacam itu.

            Hari saat itu sudah semakin sore, kami berdua sudah bosan mencari tapi aku masih penasaran untuk menemukan orang-orang yang sedang beraktivitas di Pinggiran Sungai Musi, sampai akhirnya saat waktu sudah hampir petang sekitar pukul 17:00 wib kami menemukan sebuah objek yang sangat luar biasa di daerah Pinggiran Sungai Musi kawasan Ki Gede Ing Suro (daerah tempat tinggal keluarga temanku Kgs. M. Habibillah), di sana kami menemukan sekeluarga besar yang terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak-anaknya sedang berkumpul bersama di Pinggiran Sungai Musi itu, si Ibu sibuk mencuci, si Ayah sedang memancing dan anak-anaknya mandi juga berenang ke sana dan ke mari, dalam hatiku “nah ini dia konsep foto yang benar-benar aku idamkan” objek yang sangat luar biasa, tanpa ragu aku langsung menge-shoot moment hebat itu, suasana kawasan itupun sangat mendukung dari pesan-pesan yang akan aku sampaikan lewat foto itu, suasana saat itu sangat cerah, langit berawan sedikit kekuning-kuningan, terus tempat yang sangat tradisional, juga pinggiran sungai yang sedikit tidak terawat tapi tetap menjadi tempat favorit bekumpul keluarga untuk melalui sore hari yang indah.

            Foto didapat, dan hasilnya sesuai rencana dan konsep dalam pikiranku. Dalam foto itu ingin ku sampaikan 5 hal penting yaitu Kebersamaan, Keceriaan, Keindahan Sungai Musi, Keunikan Pesisir Sungai Musi dan tentu Pentingnya Air Sungai Musi sebagai urat nadi kehidupan wong Palembang.

            5 pesan ini yang sangat aku unggulkan, karena aku pikir konsep foto orang lain pasti kebanyakan hanya menampilkan 1 pesan atau paling banyak 2 buah pesan. Lewat pesan-pesan yang terkandung dalam foto inilah sedikit membuatku pede untuk mengikuti kompetisi ini.

            Esoknya hari Kamis tanggal 14 Oktober 2010 aku kirimkan foto itu lewat Pos Kilat, banyak benar pengorbanan untuk mengumpulkan foto ini, mulai dari uang yang pas-pasan (bahkan sampai kehabisan uang yang membuat aku tidak bisa berangkat ke Indralaya) sampai dengan harus mengejar deadline pengiriman foto yang ditutup pada hari sabtu tanggal 16 Oktober 2010. Namun akhirnya foto itu terkirim juga dengan segala upayah.. ^_^

            Seminggu harus menanti kabar tentang pengumuman hasil lomba tersebut yaitu tanggal 24 Oktober 2010. Waktu yang sangat lama untuk dinanti membuat aku tidak sabaran mendengar/ melihat hasilnya, hampir tiap hari aku mencari-cari kabar bagaimana hasil lomba itu, apakah aku masuk dalam finalis lomba itu (hatiku terus bertanya seperti itu) sampai pada tanggal 19 Oktober 2010 masih belum juga ada kabarnya padahal menurut jadwal yang tertera dalam blog Index 2010 tanggal 19 Oktober adalah saat pengumuman finalis tapi saat itu belum juga ada kabarnya, mungkin besok ada kabarnya aku pikir seperti itu, tapi ternyata besoknya juga belum ada kabar.

Lelah menunggu kabar akhirnya aku pesimis, “pasti aku tidak bakal menang dalam lomba ini” bagaiman tidak pesimis sampai tanggal 22 Oktober belum juga ada kabarnya. Sudah aku pikir pasti tidak bakal menang dan akupun melupakan bayang-bayang setidaknya masuk 3 besar dalam lomba itu..

Eeehhh ternyata pukul 9 malam tanggal 22 Oktober 2010 saudari DINI PANITIA LOMBA tersebut mengabarkan bahwa aku masuk 3 besar, sontak saja aku terkejut membaca kabar itu lewat layanan Short Message Service (SMS) karena saat itu aku sedang berkumpul besama teman-temanku di kostan M. Hafid Fitrian (temanku), takku sangka dan takku duga padahal aku sudah mulai melupakan lomba itu dan ternyata aku bisa masuk 3 besar.. Alhamdulillah aku ucapkan bisa masuk 3 besar lagi (padahal aku baru 2 kali ikut lomba semacam ini).

            Kabar dari Dini itu membuat malamku saat itu sangat panjang karena tak bisa tidur, aku terus memikirkan “koq bisa yah fotoku masuk 3 besar?? padahal dalam bayanganku pesaing yang lain pasti fotonya hebat-hebat (karena kompetisi ini terbuka untuk umum pasti banyak peserta yang hebat-hebat),, ahh ternyata fotoku cukup dihargai di sana”. Di kala teman-temanku sudah terlelap tidur aku masih juga terjaga dengan mata yang tak mau ngatuk sedikitpun… hehehe (masih mikirin koq bisa masuk 3 besar, sampai-sampai sms dari DINI itu aku baca berulang-ulang kali untuk menyakini bahwa memang aku tidak mimpi) :P

            Karena sesuatu dan lain hal aku tidak bisa memenuhi undangan dari pihak IPB (panitia) untuk mengikuti acara puncak Index 2010 di BOKER (Botani Squere) Bogor. Lalu aku mintak tolong dengan saudari Cefti Lia Permatasari untuk mewakiliku dalam mengambil gelar kemenanganku yang ke 2 kali itu.. hehehe (dan saudari Cefti dengan senang hati meng-iya-kan)

            Hari minggu tanggal 24 Oktober 2010, saat dimana akan diumumkannya siapa pemenang Lomba Fotografi Tingkat Nasional Index 2010 di IPB yang di adakan oleh Bem Fema, aku gugup membayangkan juara ke berapakah saya???.. Dan ternyata kabar dari Cefti menyampaikan bahwa aku jadi jawarahnya (juara 1 lagi).. hahaha senang hatiku mengetahuinya (2 kali ikut lomba, 2 kali juara 1, dan 2 kali tidak hadir langsung ke panggungnya)..

            Taukah kalian betapa gembiranya hati ini bisa juara 1 lagi. Memang ini sesuatu yang biasa bagi kebanyakan orang, tapi bagiku ini adalah moment dan pengalaman yang sangat luar biasa karena sebelumnya aku tidak pernah merasakan atmosfer di puncak seperti ini. Mungkin suatu saat bila aku sudah biasa menghadapi peristiwa semacam ini tidak akan ada lagi perasaan yang sangat excited seperti ini, jadi sebelum aku terbiasa lebih baik aku nikmati perasaan seperti ini karena ini tidak akan terulang lagi.. hahaha (terserah orang mau bilang apa tapi ini kebanggaan bagiku)..

            Percobaan kedua yang berbuah manis, lewat hasil ini semakin menggebuh-gebuh minatku pada bidang fotografi ini, bahkan karena fotografi inilah Laporan PL ku terbengkalai dan proposal penelitianku tak kunjung selesai.. oohh my God aku sudah terlanjur jatuh cinta dengan fotografi yang membuat aku kurang minat lagi membuka buku-buku kuliah..

            Percobaan kedua yang tidak mengecewahkan, semoga ini bukan prestasi terakhir yang bisa aku raih, semoga kedepannya dapat ku raih lagi prestasi-prestasi lain yang bisa membuat bangga Bapak dan Ibuku.. hehehe (cita-cita tulus anak berbakti).. ^_^

Sedikit goresan cerita dalam hidupku..

Thanks a lot buat ALLAH SWT juga Kedua orang tuaku..

DAN tentunya Thanks a lot buat Cefti Lia Permatasari yang telah berbaik hati untuk membagi infonya kepadaku dan juga sudah bersediah mewakiliku dalam penerimaan simbolis juara serta dengan repot-repot mau mentag fotonya lewat facebook.. ^_^

Thanks a lot buat Kgs. M. Habibillah yang sudah dengan ikhlas menemaniku keliling seharian ke sudut-sudut kota PALEMBANG… hehehe

Thanks a lot buat M. Hafid Fitrian kostan anda membawa berkah.. hahaha

(hhahaha lebay nian, lah kayak juara Indonesian Idol bae)..

Inilah Foto KemenanganKu.. hehehe 

Ohh yah thanks a lot juga buat orang-orang di dalam foto ini tanpa mereka foto ini tak akan berkesan.. ^_^

Kebersamaan Di Pinggir Sungai Musi
DATA FOTO
Judul : Air Sungai Musi Urat Nadi Wong Palembang
Lokasi : Pinggiran Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan
Jenis kamera : Sony Prosumer Cyber Shot DSC-H50
Waktu pengambilan : Pukul 17:22:28 wib, 13 Oktober 2010
Deskripsi :
Sungai musi adalah jatung hati kota Palembang. Sungai musi dan masyarakat Palembang adalah dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan. Hubungan rakyat Palembang dan Sungai Musi sudah terjalin sangat lama bahkan sebelum datangnya koloni Belanda. Di sungai inilah dahulu kala armada-armada kerajaan Sriwijaya berjaya. Hingga kini Sungai Musi masih menjadi tokoh sentral dalam denyut nadi kehidupan warga Palembang khususnya.
Hampir segala aktivitas kehidupan dilakukan orang Palembang di Sungai Musi. Apabila kita menyelusuri pesisir sungai dapat kita temui berbagai macam aktivitas yang dilakukan masyarakat sekitar sungai seperti yang terlihat dari foto, mulai dari mandi, para ibu mencuci pakaian, anak-anak bermain riang berenang ke sana dan ke mari, sedangkan bapak-bapak sibuk melaut dengan paruhnya (mencari ikan di sungai musi) untuk nafkah bagi keluarganya, ataupun sekedar memancing mencari ikan untuk lauk makan di rumah bersama keluarga tercinta.
Dari sana dari foto ini dapat kita lihat dan kita bayangkan campura aduk aktivitas yang dilakukan orang-orang di Sungai Musi. Di Sungai Musi semua ada, orang mencari keceriaan, menemukan kebersamaan, memeras keringat mencari nafkah untuk keluarga, suka dan duka semuanya hadir di sungai tercinta ini, bahkan cinta pun dapat terjalin di sungai ini.
Tak bisa dibayangkan bila air sungai ini tercemar semua aktivitas yang biasa dilakukan oleh rakyat sekitar akan mati dan kehidupan sekitar pesisir Sungai Musi pun akan punah. Gejala pencemaran air sungai ini pun sekarang mulai terlihat, banyak air anak-anak sungai dari sungai musi yang mengering, mendangkal dan tercemar limbah terutama limbah keluarga dan bila ini terus dibiarkan dari hari ke hari akan berdampak buruk bagi Sungai Musi itu sendiri.
Lihatlah di foto ini, dapat kita lihat banyak sampah berserakan di pinggiran Sungai Musi, rakyat sekitar banyak yang tidak peduli dengan kebersihan air Sungai Musi padahal dari sungai inilah mereka hidup, dari air sungai ini pula mereka minum. Apakah mereka tidak pernah berpikir bagaimana bila air Sungai Musi tercemar limbah, rusak dan akhirnya kering, yang rugi adalah mereka sendiri.
Sekarang dibanyak tempat di Sungai Musi sudah banyak dipasang papan peringgatan untuk selalu menjaga kelestarian sungai dan kebersihan airnya. Semoga rakyat sekitar Sungai Musi semakin sadar untuk menjaga sungai mereka agar air sungai musi dapat terus dimanfaatkan. Dan untuk kita semua mulai sekarang harus ditanamkan rasa peduli menjaga sungai di sekitar kita karena dari sungailah sumber kehidupan berasal dan dari sungai pula sumber peradapan dimulai.
“Save our river. Save our water.”
Keterangan teknis :
Shutter speed : 10/1250 second
Aperture : F/4.0
Focal length : 9 mm
ISO speed : 100
No flash

By Adrian Fajriansyah 26/10/2010