Welcome

Rabu, 16 Februari 2011

Cahaya "Yang Kecil, Tapi" Terang




Manusia tercipta dengan banyak masalah, dan juga diciptakan untuk memecahkan setiap masalah karena tidak ada satu pun problem hidup yang tidak dapat diselesaikan.

Semua orang punya cita-cita yang ingin ia capai. Namun manusia juga mudah sekali untuk putus asa bila yang dikejar tak sampai.

Satu lagi sifat manusia adalah tak pernah puas dengan apa yang ada dan dimiliki saat ini. Manusia jarang berpikir untuk bersyukur dengan yang ada sekarang, namun manusia cenderung selalu berpikir bagaimana mendapatkan sesuatu yang tidak dimiliki sekarang.

Terkadang sebagai manusia kita bermata tapi tak melihat, bertelinga tapi tak mendengar.

Tak pernahkah kita bayangkan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang ada di bawah kita, orang-orang yang lebih tidak beruntung dari kita. Sebagai manusia yang beragama sungguh tidak berakhlak kita bila selalu melihat ke atas, selalu ingin sama dengan apa yang dimiliki orang lain.

Boleh kita memiliki ambisi dan cita-cita menjadi sama dengan orang lain, tapi bukan bearti kita harus melupakan untuk bersyukur dengan yang ada saat ini di tangan kita.

Indonesia saat ini, orang-orang yang ada di Negeri ini sekarang semuanya punya satu ambisi memiliki apa yang tak mereka miliki. Korupsi akhirnya lahir dari keambisiusan itu.

Nusantara terdengar lagi tangismu, mengabarkan marah sang duka dari saudara-saudara kita yang kurang beruntung.

Tapi yakinlah cahaya perubahan itu pasti masih ada dan akan menuntun kita menjadi Negara yang lebih baik.

—>>>

Melihat sebuah cahaya yang tak terlalu terang di malam gelap terpikir bahwa dengan sedikit kilauan ini hati jadi lebih tenang walaupun gelap disekitar lebih dominan.

Hebatnya sebuah cahaya, luar biasanya sebuah cahaya.

Manusia tidak akan bisa melihat bila tak ada cahaya yang masuk ke lensa mata.

Demikian pula cahaya kemuliaan dari yang maha kuasa apabila telah menyentuh mata nurani yang ada di dalam tubuh ini maka teranglah hati kita.

Kita akan melihat sebuah cahaya yang tak terang namun dapat menuntun. Kita dapat menujuh sebuah gerbang kecerahan lewat jalan yang dituntun dari sebuah cahaya.

Cahaya yang terlihat kecil dan sederhana namun bisa memberikan arah dan tujuan yang pasti menujuh sebuah alam kehidupan baru yang lebih berwarna dan indah.

Cahaya kecil yang tak terlalu terang itu masih ada di dalam lubuk hati kita.

Cahaya itulah yang akan mengajak kita menujuh ke arah kehidupan yang lebih baik.

Indonesia kelak pasti akan Jaya..!!!!!!!!!

By Adrian Fajriansyah 17/02/2011

Perbedaan Itu Indah (Ibarat Warna Warni Pensil Warna)



Kalau boleh hidup ini saya ibaratkan bagaikan pensil-pensil warna alangkah indahnya dunia ini.
Betapa indahnya perbedaan,

Perbedaan itu indah loh, warna warni kehidupan ibaratkan warna warni pensil warna yang membuat indah sebuah lukisan karena  perpaduan dari macam-macam jenis warna. Coba kalau di dunia ini hanya ada satu warna; kuning saja atau merah saja, atau biru saja, atau hijau saja, atau kah hitam saja, sungguh kehidupan seperti itu sangat hampa dan terasa hambar.

Warna tercipta berbeda karena kodrat mereka yang diciptakan untuk saling melengkapi, saling mengisi, berpadu selaras untuk menciptakan sebuah keindahan dan keserasian.

Nasib warna itu juga yang terwakili pada kehidupan di dunia. Di dunia Tuhan menciptakan berbagai macam bentuk mahluk yang berbeda ada Manusia (yang katanya paling sempurna), hewan darat, hewan laut, hewan melata, hewan bersayap, hewan berkaki empat, hewan memama biak, tumbuhan, tumbuhan laut, dll banyak lagi yang lainnya. Semua itu diciptakan untuk saling melengkapi, saling menyempurnakan, saling berketerkaitan dan menciptakan keragaman dalam dunia.

Baru-baru ini, bukan baru mungkin hebo di TV, media cetak dan elektronik memberitakan tentang kasus SARA di Indonesia yang sampai memakan korban jiwa.

Sungguh ironis kemana semboyan “BINEKA TUNGGAL IKA” yang menjadi dasar Negara ini, tak malukah kita sebagai bangsa yang katanya beradab dan sangat menjunjung tinggi azaz kekeluargaan bertindak berutal cuma karena adanya perbedaan keyakinan dan kepercayaan pada saudara satu bangsa dan negara kita sendiri.

Tak adakah cara lain selain dengan kekerasan untuk memecahkan masalah tersebut. Kita sadari bahwa negara kita mayoritas muslim seharusnya kita harus menjunjung tinggi ajaran dari kitab suci Al-quran yang sudah jelas sangat menjunjung tinggi kedamaian. Rosul pun dalam memecahkan suatu masalah tak serta merta langsung bertindak dengan kekerasan namun dahulukanlah DIALOG.

Tak perlulah kita bahas apa itu DIALOG..

Yang harus kita pahami adalah makna suatu perbedaan.

Menyikapi suatu perbedaan. Perbedaan itu kalau disikapi dengan POSITIV akan menghasilkan suatu keselarsan yang begitu indah dan lagi-lagi saya mengibaratkan itu bagaikan warna warni pensil warna. Tapi bila disikapi dengan NEGATIV perbedaan itu begitu mudahnya menjadi awal malapetaka dan awal kehancuran dunia sebab sudah jelas sejarah mencatat perang dunia I, perang dunia II, perang Korea, perang Vietnam, Perang Israel-Palestina dan Konflik Indonesia-Malaysia juga perang saudara yang pernah terjadi di negeri ini  semuanya diawali oleh cara kita  yang menyikapi perbedaan secara negativ, kedua belah pihak yang memiliki perbedaan pola pikir berusaha keras untuk menyakinkan bahwa pemikiran merekalah yang paling benar, tidak mau menerima perbedaan yang berusaha menyakinkan bahwa apa yang kita yakinilah yang paling benar merupakan ciri orang-orang JAHILIA yang  tidak mampu berpikir jenih untuk menyikapi perbedaan secara selaras dan saling mengisi untuk saling menyempurkan kekurang yang ada antara satu dan lainnya.

Sesungguhnya setiap manusia bukanlah mahluk yang sempurna. Setiap manusia diciptakan dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Oleh sebab itulah mengapa kita berbeda karena kita tidak diciptakan dengan kekurangan dan kelebihan yang sama. Mengapa kita tidak diciptakan sama karena Tuhan yang maha Esa menyukai keindahan sebab keindahan tercipta dari perpaduan antar perbedaan yang saling menyempurnakan, “ibarat sebuah lukisan yang tercipta menjadi karya yang indah karena sang penciptanya menyukai perpaduan warna-warni warna yang dipadu untuk saling mengisi, menselaraskan dan menyempurnakan dengan sedikit sentuhan rasa seni semuanya menjadi Indah dan mewah sehingga membuat tertarik orang untuk menikmati dan memilikinya”..

So, mulai hari ini maknai perbedaan itu dengan POSITIV, jadikan perbedaan kita sebagai kekuatan untuk saling menyempurnakan sehingga kita semakin kuat, semakin erat dan kelak Indonesia akan menjadi jaya karena perbedaannya yang beragam itu.

Buktikan bahwa “BINEKA TUNGGAL IKA” itu masih ada..

Jayalah Indonesia dengan perbedaannya.. !!!!!!! Jangan mau terpecah belah oleh konspirasi orang-orang yang tidak menyukai kedamaian yang terjalin indah di Negeri tercinta ini..

Kembali pada pensil-pensil warna tersebut, betapa indahnya warna-warna itu tercipta. Warna-warni gambar pensil tersebut tak lain dan tak bukan tercipta lewat my camera SONY DSC-H50 yang begitu aku sayangi karena lewat dialah rekam jejak kehidupan yang aku lewatkan dapat terdokumentasi dengan indah.

By Adrian Fajriansyah 16-02-2011