Welcome

Senin, 09 Agustus 2010

The First Time

The First Time

(Serba yang berbau pertama kali pasti nantinya akan menjadi pengalaman yang sangat berharga dan tak akan terlupakan, itu pasti dan aku berani bertaruh!!!!)


Jujur kalau bicara soal pulau Jawa aku pasti sangat excited, aku sangat antusias kalau ada yang mengajakku bercerita tentang pulau Jawa terutama tentang alamnya yang sangat indah. Inilah kenyataan dari seorang anak laki-laki yang di lahirkan dan di besarkan di kota Palembang tanpa satu kali pun pernah ke pulau Jawa. Sangat menyedihkan, dari aku dilahirkan sampai umur ku yang ke-20 tahun aku belum pernah sekali pun menyentuhkan kaki ini di pulau Jawa, yang notabene pulau Jawa adalah pulau terpadat, terfavorit, surga belanja, surga pemandangan alam dan disanalah letak ibu kota Negara ini berada, tapi ironis aku belum pernah sekalipun melihatnya langsung, aku hanya pernah mendengar, membaca dan menonton tentang keanggunan dan pesona pulau Jawa saja. Dan semua itu terus menghantui dan membuatku bertambah penasaran untuk kesana. 

Sebenarnya ada kesempatan untuk ke sana tapi tidak pernah terwujud. Dulu ceritanya waktu aku kelas 4 SD tanteku yang bernama Echa pernah tinggal di Bali selama kurang lebih 1 tahun saat itu tante ku yang satu lagi bernama Eka berniat untuk menyusul kesana dan niat itu akan dilakukannya bersama ku, tapi ironis dan sangat aku sesali (hingga sekarang) waktu keberangkatan tante Eka ku tersebut bertepatan dengan hari ujian kenaikan kelas ku, aku tidak mungkin meninggalkan ujian hingga membuatku tinggal kelas hanya karena ikut berlibur dan beban kalau tidak naik kelas yang akan aku terima nanti sungguh sangat berat mulai dari dimarahi mama dan diejek teman (apa jadinya kalau itu semua terjadi, tak bisa aku bayangkan.. hehehe). Tante Eka tidak mungkin menunda keberangkatannya hingga aku selesai ujian karena dia hanya mengambil cuti sebentar dan itu harus benar-benar dia maksimalkan. Jadilah akhirnya kesempatan pertama ku ke pulau Jawa hingga Bali sirna.. 

Aku tidak berkecil hati (tapi menyesal sih ada, dan sampai skarang masih sering kepikiran), dalam hatiku terus ku niatkan suatu saat nanti aku pasti akan ke pulau Jawa dan aku akan mengelilingi Indonesia. Itu Harus!!!!!. 

Waktu terus berlanjut sampai aku lulus SD, lulus SMP dan lulus SMA. Aku masih belum juga kunjung tiba dapat merealisasikan impianku untuk ke pulau Jawa. Sampai akhirnya aku kuliah, saat kuliah mungkin aku adalah satu-satunya mahasiswa yang belum pernah ke pulau Jawa. Bila teman-teman ku sudah bercerita tentang keindahan pulau Jawa dan becerita tentang pengalamannya jalan-jalan ke pulau Jawa, Bali bahkan hingga keluar negeri,, sungguh aku sangat iri karena itu impian ku yang sampai saat itu belum pernah tercapai (sampai saat ini juga belum semuanya tercapai dan masih banyak sih yang belum tercapai ;-) ).. 

Pernah suatu hari (saat aku sudah menjadi mahasiswa) Mama mengajakku kondangan ke Bandung untuk menghadiri acara pernikahan sanak dulur dari Papaku. Tapi ternyata hingga pada hari H, aku batal untuk diajak mungkin karena masalah ekonomi, padahal saat itu aku sudah sangat antusias sekali dan di dalam benak pikiranku sudah membayangkan kalau aku berada dipulau Jawa nanti; aku akan melakukan ini dan itu; dan aku juga akan memfoto semua yang aku lihat saat di Jawa nanti.. oOoww,,.. peristiwa kesempatan kedua yang batal itu lebih membuat hati ku ini sedih, mungkin saat SD dulu perasaan ini belum terlalu sensitive tapi saat ini hati ini sangatlah sensitive saat menyadari lagi-lagi aku tidak diajak, akhirnya batal lah semua impian itu… ;-((

Peristiwa batalnya aku ikut tersebut membuat niat ke pulau Jawa ku menjadi lebih mengebuh-gebuh.. Akhirnya aku putuskan untuk menabung agar nanti bisa untuk pergi ke pulau Jawa.. Setiap hari aku menabung, jumlah uang jajan ku sehari yang tak seberapa selalu aku sisikan untuk ditabung agar nanti bisa untuk pergi ke pulau Jawa. Banyak hal yang aku lakukan agar uang tabungan ku bisa cukup untuk ke pulau Jawa nantinya.. Lagi pula saat itu aku sudah berjanji dengan sahabat ku Niko untuk pergi ke Bandung ke tempat teman SMA ku dulu bernama Romy.. 

Arisan, yah aku ikut arisan bersama teman-teman cewek (hanya aku lah cowok dalam kelompok arisan itu.. hehehe) satu jurusan diangkatanku demi terkumpulnya uang untuk pergi ke pulau Jawa. Aku pikir arisan adalah cara yang lebih efektif untuk membantuku menabung. Selain menabung dan ikut arisan, aku juga berusaha untuk mencari beasiswa walaupun aku bukan seorang mahasiswa yang pintar tapi “beasiswa itu adalah hal yang harus kita kejar untuk mendapatkannya, beasiswa tidak pernah mencari untuk diberikan kepada kita, tapi kita yang harus kerja keras untuk mencari beasiswa” (ini tips bagi mereka yang menginginkan beasiswa).. 

Jam berganti jam; hari berganti hari; dan bulan berganti bulan,. Sampailah aku pada bulan November saat diadakannya pekan teknologi pertanian di IPB, acara itu diselengarahkan oleh IMATETANI (Ikatan Mahasiswa Teknik Pertanian Indonesia), dulu di tahun 2008 aku pernah ikut berpartisipasi dalam acara musyawarah IMATETANI yang ke-2 yang diselenggarakan di UNILA Lampung, saat itu bahkan aku diberikan kesempatan untuk menjadi Presidium ke-3 (dan aku lah yang saat itu melantik dan mengambil sumpah untuk ketua IMATETANI yang baru atas nama Wening Pratiwi 05 IPB) bangga sekali aku akan pengalaman itu.. Tadinya aku ragu untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan Pekan Teknik Pertanian di IPB Bogor, apalagi saat itu yang menjadi ketua acara keberangkatan adalah Ijak dan Derry, saat itu aku dan Ijak ada masalah yang membuat hubungan persahabatan kami saat itu sempat terputus (semoga saat ini situasinya sudah jauh lebih baik), kami sempat akan bertengkar hebat sebelum akhirnya dihentikan oleh kakak tingkat. Namun gejolak batin di dalam hati ini sungguh kuat, rasa ingin ke pulau Jawa sangat hebat, bayang-bayang pulau Jawa sudah menari-nari di kepala ku, aku sungguh tak ingin melewatkan kesempatan ke pulau Jawa untuk pertama kali ini, apalagi keberangkatan ini tidak hanya untuk hura-hura belaka, tapi juga ada kegiatan yang akan aku ikuti bahkan kegiatan ini berskala internasional (Symposium Internasional di BOKER atau Botani Squre). Padahal bulan Januari nanti aku akan berangkat ke Bandung bersama Niko tapi aku sungguh tak dapat menahan lagi keingginan untuk ke pulau Jawa pertama kalinya ini, bagiku lebih cepat lebih baik (mengambil kutipan kampanye dari salah satu calon presiden saat itu) agar tidak dikatakan tidak sabaran.. hehehe

Malam hari (Selasa, 10 Nov 2009), 2 hari sebelum keberangkatan rombongan UNSRI ke IPB Bogor, gejolak batin makin kuat karena aku benar-benar ingin ke sana. Akhirnya saat malam itu aku chating dengan Ijak, aku katakan pada Ijak akan niatku untuk ikut ke IPB tersebut, Ijak merenspon dengan baik namun aku hampir saja putus asa karena kata Ijak surat izin keberangkatan sudah dibuat,, ohh aku sungguh ingin kesana,, akhirnya aku bujuk Ijak agar aku tetap bisa ikut ke Bogor, akhirnya Ijak berkata bahwa dia akan berusaha agar aku bisa ikut.. Ternyata besoknya surat izin yang sudah dibuat itu sudah di print Agus, tapi karena lobi dari Ijak akhirnya surat dibuat lagi dengan menyertakan nama ku kedalam rombongan UNSRI yang akan berangkat ke IPB Bogor, setelah surat beres akhirnya aku pun bisa ikut ke IPB Bogor.. (yess dalam hatiku sebentar lagi aku bisa ke pulau Jawa.. ^_^)

Kami berangkat naik kereta pagi (karena harganya murah yaitu 15 ribu per orang) hari kamis (12 Nov 2009), rombongan teman-temanku yang ikut berangkat bersama saat itu adalah Lando, Agus, Ijak, Derry, Santi. Malis, Folmer, Jones, Ginting, Reno, Kak Ulung, dan Kak Baysar. Aku sangat semangat sekali menyambut hari keberangkatan itu, aku bangun pagi dan tahukah kalian semua persiapan yang akan aku bawak ke Bogor sudah aku bereskan 2 hari sebelum keberangkatan padahal saat itu aku belum pasti ikut ke sana.. 

Pagi yang cerah dihari kamis (12 Nov 2009), pukul 09.00 wib kami berangkat menggunakan kereta pagi menuju Lampung, kami akan berangkatan ala backpacker (atau ngeteng kata kerennya).. Saat dikereta aku sudah membayangkan jika aku sudah berada di pulau Jawa nanti apa saja yang akan aku lihat dan lakukan, aku juga sudah membayangkan bagaimana rasanya nanti naik kapal laut (karena aku belum pernah naik kapal laut), aku sudah membayangkan bagaiman rasanya berada di pelabuhan (karena aku belum pernah ke pelabuhan), aku sudah membayangkan bagaimana bentuk Monas yang sesungguhnya dan berapa tingginya (karena aku belum pernah melihat langsung Monas) dan aku sudah membayangkan bagaimana sih ramainya Jakarta, bagaimana tingginya gedung-gedung di Jakarta, dan tentunya bagaimana juga sih rasanya merasakan kemacetan di Jakarta (karena semua itu hanya bisa aku lihat lewat tv dan membaca koran).. heheheh

Malang betul sih nasib aku, mungkin dalam rombongan mahasiswa yang berangkat ke Bogor saat itu hanya aku lah yang belum pernah ke pulau Jawa, sampai akhirnya ku tahu ternyata Malis juga belum pernah ke sana, bahkan Malis juga belum pernah ke Lampung,, ahhhha,, jadilah perasaan minderku sedikit berkurang.. hahaha..^o^

Di dalam kereta yang isinya Rakyat Bahagia karena semua penumpang bisa-bisanya masih bisa tertawa dengan ceria di dalam kereta yang kotor dan jorok ini.. Aku sih sudah biasa tapi sampai saat ini aku belum bisa untuk menikmatinya. Jadilah yang aku lakukan di dalam kereta hanya mendengarkan mp3 dan melamun membayangkan pulau Jawa (kalau saat itu aku tidak tertidur).. hehehe

Perjalanan yang panjang kurang lebih 8 jam itu sedikit membuatku bosan, namun tak sampai membuatku mual ataupun muntah. Tapi tidak untuk temanku Folmer Pardosi anak PAnya MR. Tamrin, Folmer yang tadinya terlihat gagah dan tidak mencurigakan akan muntah-muntah ,,eeehhh,, akhirnya dia muntah-muntah dan merepoti semua teman yang lain.. Kronologis kejadian saat dikereta: Folmer selalu diam, terus dia tidur, tapi tak lama kemudian dia pergi ke ujung kereta untuk menikmati udara segar sampai saat itu dia belum mencurigakan, akhirnya dia kembali ketempat duduk (mungkin sudah agak lega perasaanya),, eeeh ternyata saat duduk dia nambah mual dan akhirnya muntah pun keluar, bulak-balik Folmer ke kamar kecil untuk muntah, semua teman-teman panik dan ikut repot dibuat Folmer namun hanya Jones yang terlihat tidak ambil pusing dengan kejadian ini karena telisik-punya-telisik kebiasaan muntah Folmer saat perjalanan jauh itu sudah biasa bahkan kata Jones saat pulang ke Medan dengan menggunakankan Bus AC yang nyaman pun dia masih muntah-muntah (aah ternyata anak Medan satu ini mabuk darat.. hahaha).. Jones diam saja saat melihat kejadian itu.. hehehe (tega kau Jon)… Berualang kali kami menguruti Folmer agar tak muntah lagi, saat itu yang aku amati yang benar-benar merawat Folmer adalah Santi (Santi benar-benar perhatian banget deh dengan Folmer saat itu,, iyoh dak San???) mulai dari menguruti sampai memijiti tapi lum sampai mengereki.. hahaha (ini nanti saat sampai di Lampung.. wkwkw)

Perjalanan masih panjang tapi Folmer masih muntah-muntah jadilah perjalanan saat itu makin terasa lama, obat-obatan sudah dikeluarkan semua mulai dari Antangin, Minyak Angin dan sampai permen untuk menghilangkan rasa mual.. Akhirnya Folmer capek sendiri dan dia tertidur,, Namun belum lama dia tertidur dia bangun lagi dan terpuntah lagi,, oOhh MMM GGG.. kapan folmer stop muntahnya (jijik banget deh Fol.. hehehe),, 

Berjam-jam berlalu,, akhirnya kami sampai di Lampung tepatnya di Tanjung Karang dengan berbagai macam intrik yang terjadi di dalam kereta..

Sampai di Lampung pukul 20.00 wib (masih di hari Kamis, 12 Nov 2009). Malam hari di Tanjung Karang, kami semua kelaparan akhirnya kami putuskan untuk mencari tempat makan terlebih dahulu sebelum melanjuti perjalanan ke Bogor,, Akhirnya kami menemukan sebuah pondok Pecel Lele dipinggiran jalan kota Tanjung Karang yang saat itu sudah sangat sepi sekali (jauh kali seperti di Palembang yang masih ramai sampai larut malam,, secara Palembang kan kota internasoinal.. hehehe).. Aku makan nasi gemuk plus ikan lele saat itu karena itulah yang harganya cukup murah (jujur saat itu budget yang aku bawak sangat minim karena sebagian uang masih akan aku pakai untuk ke Bandung sesuai rencana ku dengan Niko di bulan Januarinya nanti),, Yang lain ada yang makan lele dan ada juga yang makan ayam (yang makan ayam saat itu perasaan ku hanya derry dan ijak “mungkin karena bisnis sepatu mereka saat itu sedang laku keras jadi budget merek banyak”.. hahaha).. 

oOhh yah bagaimana dengan Folmer,, Folmer saat itu sangat lemas karena dia tidak makan seharian dan selama perjalanan dia banyak mengelaurkan cairan karena muntahnya.. Tapi saat kami sampai di Kedai Pecel Lele si Folmer tetap saja tidak napsu makan, perutnya masih tak enak,, Di sinilah Santi yang selama di kereta sangat perhatian dengan Folmer beraksi, Santi memulai aksinya dengan membuka baju Folmer terlebih dahulu, Folmer yang sudah lemas tidak berontak dan hanya pasrah bajunya dilepas Santi,, (hehehe) kemudian santi mengeluarkan benda tambahan yang digunakan sebagai pelumas agar semuanya bisa dinikmati lebih nyaman,, lalu santi mengeluarkan satu alat lagi, mungkin yang satu ini aku kira akan digunakan sebagai alat perangsangnya.. yah dua alat sudah disiapkan Santi untuk memulai aksinya, satu alat bernama Balsam untuk pelumasnya dan satu lagi adalah uang koin 500 rupiah untuk perangsang agar kulit Folmer cepat merah dan angin pun dapat keluar,, yah santi akan mengerok folmer (hehehe.. mangkanya jangan ngeres duluh emang loe kate tadi santi mau nagapin ahh???),, Santi mengerok Folmer dengan sangat buas dan bergairah sampai semua kulit Folmer merah seperti dicambuk cemeti Amarasulihnya Sembara (Tokoh dalam serial Misteri Gunung Berapi),, heheh.. 

Akhirnya Folmer selesai dikerik oleh Mbah Santi (saingan Mbah yang terkenal yang bisa memanjangin sesuatu itu… hehehe).. Dan teman-teman yang lain pun sudah selesai makan,, Para backpacker dari Palembang bersiap untuk kembali melanjutkan perjalanan.. Tapi ada satu teman ku yang saat itu masih sangat terasa berat untuk melanjutkan perjalanan,. si Derry dia sudah terlanjur akrab dengan Mamang Tukang Pecel Lele itu, berat baginya untuk segera pergi, akhirnya agar nanti bisa sedikit mengurangi kerinduan Derry, aku putuskan untuk memfoto Derry bersama Mamang Tukang Pecel Lele tersebut agar nanti Derry bisa melepas rindu dengan memandangi fotonya bersama Mamang Tukang Pecel Lele di pinggiran jalan kota Tanjun Karang tersebut.. hehehe (sok didramatisir banget yah,, tapi ini yang ku suka..^_^)

Perjalanan kami lanjutkan,, masih dengan Folmer (tak mungkin juga kami meninggalkan Folmer walaupun dia cukup merepotkan kami saat itu.. heheeh),, Folmer yang tadinya kami kira sudah sehat karena sudah dikerik oleh Mbah Santi eeehhh ternyata masih muntah juga sampai-sampai muntahnya saat itu sudah kering mungkin sudah habis saat itu cairan didalam perut Folmer,, Lalu kami paksakan dia untuk makan dan minum kemudian kami berikan lagi dia Antangin…

Tempat tujuan kami selanjutnya adalah pelabuhan Bakauheni. Kami naik travel dari Tanjung Karang ke Bakauheni, travel yang kami naiki adalah travel berjenis mobil Inova, lagi-lagi Derry mendapatkan sahabat baru yaitu Mamang Sopir Travel (Derry memang orang yang mudah bersahabat).. hehehe.. Perjalanan ke pelabuhan kami tempuh selam 3 jam dengan biaya 30 ribu per orang.

Sampai di pelabuhan sudah jam 00.00 wib..

Kami langsung menujuh ke tempat pembelian tiket kapal, harga tiketnya 10 ribu per orang (menujuh Pelabuhan Merak ni),, kemudian kami naik kapal,, nah itulah untuk pertama kalinya aku ke pelabuhan dan naik kapal laut,, aku sungguh bahagia akhirnya sedikit demi sedikit impian aku mulai tercapai, exaited, tiada kata lain selain antusias aku sangat senang,, mungkin aku lah saat itu manusia yang paling berbahagia di planet bumi.. hehehe

Di kapal aku berusaha tak tidur agar dapat menikmati suasana di dalam kapal dengan segalah hal yang ada, mulai dari biduan yang tetap semangat bernyayi hingga larut malam, lalu angin malam di tengah laut yang menusuk tulang dan lampu-lampu dari arah pualu Jawa yang terlihat dari kejauhan (petanda bahwa pulau Jawa tak lama lagi akan aku taklukan.. hahaha)..

Tiga jam dikapal yang ku rasa singkat, karena itu pertama kalinya aku naik kapal laut jadi tak terlalu aku rasakan yang namanya kebosanan.. hehehe.. Kami akan sampai di Pelabuhan Merak pukul 03.00 wib.. Saat itu aku ada guyon dikit dengan teman-teman, “kalau nanti sampai di pulau Jawa aku akan memfoto kaki pertamaku yang meginjakkan kaki di pulau Jawa” untuk itu aku suruh Mbah Santi untuk memfotonya dan satu lagi aku akan sujud sukur kalau nanti sudah sampai di pulau Jawa (untuk satu ini tidak aku lalukan,, hehehe).. 

Akhirnya kami sampai di pelabuhan Merak Banten, aku menginjakkan kaki ku untuk pertama kalinya di pulau Jawa,, aku sangat bahagia,, Inilah moment yang nantinya tidak akan pernah aku lupakan sepanjang hidupku,, Untuk pertama kalinya aku ke pulau Jawa,, oohhh tuhan aku sangat bahagia,,, Aku berani bertaruh saat itu aku lah manusia yang paling bahagia di dunia… happy happy happy banget dehh ^_^

Saat sampai di pulau Jawa tujuan pertama ku adalah berfoto sebagai bukti kalau aku sudah pernah ke pulau Jawa (untuk itu, harta paling berharga dalam hidupku adalah foto-foto perjalanan ku,, kalau sampai foto itu hilang aku akan sangat menyesal sampai seumur hidupku,,, dan aku akan sangat menjaga foto-foto ini agar tidak hilang,, kalau sampai ada yang meghilangkannya aku akan sangat murkah dan ini berlaku untuk semua orang termasuk keluargaku.. hehehe terlalu berlebihan yaah,, tapi emang ini harta paling berharga dalam hidupku..^_^)… aku di foto oleh Mbah Santii pas di depan Papan Nama Pelabuhan Merak Banten yang bertulis, “Menuju Terminal Terpadu Merak”.. hehehe (masih inget banget deh aku situasi saat itu).

Karena sampai di merak pukul 3 pagi, tentunya saat itu belum ada kendaraan yang lalu lalang, jika pun ada hanya sedikit,, Lagi pula saat itu kami sangat lelah, Jadilah kami putuskan untuk beristirahat terlebih dahulu di Pelabuhan Merak,, yah kami semua tidur di Pelabuhan,, hahah.. Ini benar-benar pengalaman luar biasa dalam hidupku, bagaimana tidak aku bercita-cita ingin ke pulau Jawa, ingin naik kapal laut dan ingin menikmati suasana pelabuhan,, dan saat itu aku sudah bisa merasakannya semua, namun sekarang aku diberikan kesempatan lebih yaitu tidur di Pelabuhan, ini merupakan nilai plus karena tadinya aku hanya ingin menikmati suasan pelabuhan tapi saat itu aku berkesempatan tidur di Pelabuhan,, hahaha.. sungguh pengalaman backpacker yang tak kan pernah aku lupan kan… : p

Banyak orang yang melihat kami aneh saat itu bagaimana tidak rombongan pemuda berwajah kusam dan membawak tas yang besar-besar tidur dijalanan di Pelabuhan Merak,, Banyak yang bilang kami adalah anak PA (Pecinta Alam,, hahah padahal tidak satu pun dari kami yang pernah naik gunung),, 

Pagi yang cerah menyingsing,, Pagi itu adalah pagi pertama ku di pulau Jawa,, Hembusan angin laut di pagi hari sungguh sangat segar dan memberikan spirit baru buat tubuh yang lelah dari perjalanan ini.. Pagi itu begitu cerah,, Langit biru dengan udara segar yang tidak terlalu dingin dan tidak terlalu hangat,, Sebelumnya kami sholat terlebih dahulu di mushola Pelabuhan Merak, itu adalah sholat pertama ku di pulau Jawa.. hahaha (satu lagi pengalaman pertama ku yang tak akan pernah terlupakan).. Kemudian kami cuci muka dan gosok gigi dengan air di WC umum Pelabuhan Merak dan tahukah kalian apa lagi pengalaman yang aku dapat?? “ternyata air di pelabuhan itu rasanya asin sepet-sepet”… hahahah (yah iyalah kan airnya dari laut yang disuling tapi tak sempurna jadi masih berasa asin sedikit.. hheheh),, Pengalaman baru lagi buat aku (tips juga kalau tidur di Pelabuhan siap-siap bawak air bersih untuk cuci muka dan gosok gigi..^_^)

Kemudian perjalanan kami lanjukan dengan naik bus tujuan Bogor,, harga bus 35 ribu per orang..

Perjalanan ke Bogor menempuh jarak 4 jam kurang lebih,, Selama perjalanan kami melewati Ibu Kota Banten yaitu Tanggerang,, Satu kota yang tidak bisa aku lewatkan saat perjalanan dari Tanggerang ke Bogor adalah (kalau saja saat itu aku tertidur saat meleati kota tersebut pastilah ini akan menjadi penyesalan seumur hidupku juga .. hehehe) Jakarta itu lah kota yang benar-benar membuatku penasaran dan tak akan aku lewatkan untuk melihatnya secara langsung (untuk pertama kalinya),, Setelah 2 jam perjalanan dari Tanggerang sampai lah kami di Jakarta,, waaahhh,, benar seperti di TV-TV dan Koran-koran bahwa Jakarta adalah kota yang besar, modern dan macet… Di Jakarta aku melihat gedung yang tinggi-tinggi (yes satu lagi impian aku tecapai untuk melihat gedung-gedung tinggi di Jakarta), aku juga akhirnya bisa melihat Monas secara langsung walaupun hanya terlihat dari kejahuan (tak apa yang penting satu lagi impianku tercapai untuk menatap Monas secara langsung.. ^_^), Dan terakhir impain ku di Jakarta ingin merasakan macetnya kota ini,, wahh waahhh benar-benar macetnya kota Palembang gak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Jakarta (so kalau loe orang Palembang yang gak pernah ke Jakarta jangan penah jadikan macet sebagai alasan telat karena macetnya Palembang gak ada apa-apanya kalau dibandingin dengan Jakarta), benar saja macet di Jakarta panjangnya seperti naga dari ujung-ke-ujung mobil berbaris macet dan lama macetnya bisa sampai berjam-jam (heran aku kenapa masih ada aja orang yang betah tinggal di Jakarta yahhh??? presiden aja tinggalnya gak di Jakarta kan karena presiden tahu di Jakarta macet, becek and gak ada ojek… hahaha (Cinta Laura mode on)…

Puaslah hatiku bisa naik kapal laut, bisa merasakan suasana pelabuhan, bisa mengijakkan kaki di pulau Jawa, bisa ke Jakarta (walaupun hanya lewat bentar doank), bisa melihat gedung-gedung tinggi pencakar langit, bisa melihat Monas dan tentunya bisa merasakan kemacetan Jakarta (ini pengalaman yang paling hebat looohh… hehehe)… waahhh seneng deh setelah 20 tahun aku hidup di dunia akhirnya aku bisa juga sampai ke pulau Jawa yang merupakan cita-cita ku dari kecil,, yess satu persatu impian ku tercapai,,, Benar kata orang kalau ada niat pasti ada jalan,, Terus kata Novel Negeri 5 Menara ada mantra yang berbunyi “manjaddah wat jaddah,, siapa yang bersungguh-sungguh akan AKU permudahkan jalannya” itu mantra dari ALLAH SWT langsung lohh… sooo kalau loe punya impian jangan pernah di impikan doank tapi diusahain donk agar tercapai… hehehe (sok nasihat yah gue padahal Cuma sampe ke Jawa doank impian gue)… Tapi satu lagi pesan yang harus aku sampaikan “sesederhana apapun cita-cita itu, tetaplah membanggakan saat kita berhasil mencapainya,, sesungguhnya semua impian itu adalah hal yang sangat luar biasa’’’..

Lanjut lagi ke perjalanan kami (lum sampe ni ceritanya kami ke Bogor so harus dilanjutin masak di tinggal di Jakarta… hehehe)

Okey setelah melewati kemacetan yang panjang sampai lah kami ke Tol menuju Bogor, perjalanan ke Bogor mencapai 2 jam perjalanan,,, eetttss sebenernya ada satu lagi yang menjadi pengalaman berharga buat aku tapi gak terlalu aku prioritasin namun tetep aja ini luar biasa yaitu inilah pengalaman pertama kali aku melihat jalan tol di pulau Jawa dan ini lah pengalaman pertama aku berada di tol pulau Jawa (kalau berada di tol Sumatera aku sih sudah pernah waktu aku ke medan dulu aku udah pernah lewat tol)… ahhh pokoknya perjalanan ini benar-benar perjalanan yang penuh dengan pengalaman, aku sangat terharu kalau mengenang perjalanan hebat ini…^o^

Hari Jumat (13 Nov 2009) Pukul 11.30 wib, kami akhirnya sampai juga di kota Bogor tempat tujauan utama kami… saat pertama kali sampai di Bogor kami langsung disambut oleh Mbak Wening Pratiwi yang merupakan ketua IMATETANI saat itu, luar biasa rombongan UNSRI langsung disambut oleh ketua IMATETANI cuuiiyyy… heheheh… Kami langsung diantarkan ke tampat kostan kami,, Waduh ternyata saat sampai disana tempatnya “sangat luar biasa sekali” (pasti kalian semua ngerti sendirikan… hehehe), ditempat ini lah nantinya rombongan Ijak, Derry, Agus, Lando, Ginting, Kak Ulung dan Kak Baysar akan mendengarkan suara-suara gaduh dan misterius dari seorang teman kostan mereka yang telisik-punya-telisik lagi ngigau bin kesurupan (tapi ada yang bilang katanya dia lagi akting buat teater *tapi masak iyah siihh???… hahaha)… sedangkan kami: Aku, Malis, Jones, Folmer dan Reno nginap di kostan tempat Mamas (inget dak ooiii kamu dengan Ma-mas kito… heheheh)…

*Rician Dana:
- Tiket kereta pagi Palembang – Lampung = Rp 15.000,-
- Travel dari Tanjung Karang – Bakauheni = Rp 30.000,-
- Tiket kapal laut Bakahuni – Merak = Rp 10.000,-
- Bus dari Merak – Bogor = Rp 35.000,-

*Catatan: Total dana yang kami keluarkan dengan rute ala backpacker dari Palembang ke Bogor adalah ± 90 ribu rupiah, sangat jauh bila dibandingkan dengan naik bus langsung dari Palembang ke Bogor.

*Catatan: Kejadian ini berdasarkan kisah nyata yang terjadi pada tanggal 12 – 20 November 2009.

By Adrian fajriansyah (10/08/2010)

Teruntuk sahabat-sahabat satu jurusan ku Derry, Irza, Agus, Lando, Ginting, Jones, Malis, Reno, Folmer, Santi, Kak Ulung dan Kak Baysar) terimakasih untuk pengalaman bersama kalian waktu itu.. hehehe.

Mungkin bagi kalian ini adalah sesuatu yang biasa tapi bagiku ini adalah pengalaman yang sangat luar biasa… ^-^

Inilah para backpacker itu, kumpul di Kertapati dari pagi hari
 
Siap-Siap Mau Berangkat
 
Saat Kami di kereta Menuju Lampung
 
Ni hasil kerikan Mbah Santi
 
Derry Bersama Sahabatnya Mamang Tukang Pecel Lele, Waktu Di Lampung
 
Foto bersama setelah makan di Kedai Pecel Lele
 
Sampai Di Pelabuhan Bakauheni, pukul 00.00 wib
 
Foto-foto dulu sebelum naik kapal..hehehe
 
Suasana malam di atas kapal
 
Semuanya masih semangat
 
Nah ini foto aku waktu pertama kali menginjakin kaki di Pulau Jawa.. Great Moment
 
Suasana pagi pertama yang aku nikmati di Pulau Jawa, udarahnya segar banget.
 
Kami Foto bersama dengan Mr. George dari Australia
 
Foto Bersama sehabis makan enak di restaurant.. hahaah (puas, kenyang nian rasonyo)
 
Akhir dari perjalanan kali itu, ditutup oleh 4 pendekar dari sumatera yang berhasil menaklukan Jawa... hahaha

Tidak ada komentar: