Welcome

Selasa, 03 Agustus 2010

Kereta Rakyat Bahagia

Kereta Rakyat Bahagia

(Betapa kuat dan tegarnya mereka, aku salut dan ingin belajar dari mereka cara sabar menghadapi kehidupan)

Begitulah julukan yang aku berikan untuk kereta kelas Ekonomi di Negara ini. Biarpun keadaan kereta ini sangat tidak bisa dikatakan layak tapi tetap saja banyak orang yang berbondong-bondong untuk naik kereta ini, bersama keluarganya mereka rela antri membeli tiket berjam-jam lamanya bukan hanya itu mereka juga rela untuk berdesak-desakkan dan juga berpanas-panasan ditengah matahari terik (benar-benar luar biasa daya tarik kereta ini)…

Cerita ini terjadi di Bulan Juni 2010 saat Kami berenam pergi ke Linggau dalam rangkah survey tampet untuk PL (walau akhirnya aku tidak jadi untuk PL disini), cerita ini aku ambil dari kisah kami saat mau pulang ke Palembang..


Suatu ketika (hahaha cak dongeng bae laju..hehehe) saat Aku, Abi, Santi, FarJuf, Atun dan Angel akan berangkat pulang dari Linggau ke Palembang ada anak kecil mungkin usianya kurang lebih 7 tahun ikut mengantri, anak kecil itu ikut berhimpit-himpitan dengan orang-orang yang jauh lebih besar dan tua darinya.. sebenarnya bukan masalah anak kecil itu ikut mengantri, yang jadi masalahnya adalah anak itu mengantri karena perintah dari ibunya sendiri (waahh benar-benar ibu itu), mungkin karena anak itu adalah seorang anak yang benar-benar berbakti kepada orang tuanya jadi dia rela dan ikhlas saja disuruh mengantri oleh ibunya, dan tahu kah kalian apa yang dilakukan oleh ibu anak tersebut ketika anaknya harus bersusah payah ikut mengantri beliau (ibu tersebut) asik makan bakso bersama anak perempuannya (mungkin kakak dari anak kecil itu) tak jauh dari tampat antrian,, yah ibu dan kakaknya asik makan bakso sedangkan adik kecilnya berpayah-payahan antrian tiket kereta.. ahhh heran aku melihatnya (ibunya yang tidak berprikemanusian ataukah anaknya yang memang sangat berbakti kepada ibunya? atau juga mungkin anak itu bukan anak kandungnya... tegah bener deh liatnya.....)

Itu sedikit kisah yang ada saat mengantri tiket Kereta Rakyat Bahagia, masih banyak lagi koq kisah menarik yang aku amati selama beberapa kali melakukan perjalanan mengunakan Kereta kebanggan Rakyat Bahagia ini.. Yang paling jelas terlihat bahwa di Negara ini rakyatnya banyak yang belum siap untuk menjadi orang yang modern yang dapat disandingkan dengan orang-orang modern di Negara maju di ujung dunia sana. Soal mengantri salah satu hal yang harus benar-benar kita soroti, rakyat ini benar-benar sangat terbelakang soal mengantri, mengantri merupakan hal yang paling sulit dilakukan oleh rakyat di Negara ini, bahwa rakyat kita ini (mungkin juga kita sendiri) paling tidak bisa patuh dengan kata ANTRI (apalagi Antrian Di Loket kayak lagunya P-Project ditahun 90-an), kalau sudah antri rakyat kita paling brutal mereka akan masuk saja kebarisan depan tanpa peduli dengan orang di barisan belakang yang sudah lama mengantri (yang harus berdesakan lama-lama, yang harus menahan bau badan orang, yang harus melawan teriknya panas matahari dan yang lain-lainnya),. Itu salah satu yang aku lihat selama mengantri tiket di Linggau, dimana orang-orang yang bermental preman seenak-enaknya masuk kebarisan depan tanpa peduli dengan kami yang sedang mengatri dari barisan paling belakang.. Mungkin karena mental premannya membuat orang itu menjadi setegah itu (tapi bukannya Preman juga manusia, manusia pasti ada perasaan dan hati untuk merasakan, kalau sudah sampai setegah itu bearti preman sama saja dengan Binatang yang tidak ada perasaan untuk merasakan perasaan orang lain, tapi menurut aku preman lebih rendah dari binatang karena banyak kisah yang menceritakan kalau binatang juga berperasaan seperti manusia kayak di Novel Modoc), atau juga mungkin Preman-preman itu tidak pernah diajarkan oleh orang tuanya untuk menghargai orang lain.. ahhh tapi tak pantas kita menyalahkan orang tuanya saja... sudah biarkan Preman itu, yang jelas kita jangan sampai menjadi orang yang seperti Preman tersebut Okey.. jadilah manusia yang Fair, bisa menghargai orang lain dan tentunya patuh akan aturan... wokey wokey wokey... ^o^

Eehhmmm terlalu banyak yang aku amati dan aku perhatikan saat mengantri di Loket Kereta Rakyat Bahagia...

Salah satu yang makin membuatku miris melihat tingkah laku rakayat Negeri ini adalah budayah calo-mencalo yang sudah terlalu mengakar,, kegiatan calo-mencalo sudah mendarah daging dan ada pada semua lapisan dan acara yang ada di Negeri ini baik itu pertandingan sepak bola, bioskop, konser musik, dan antrian kereta,,... tapi satu yang aku pikir tak mungkin bisa untuk dicalo-mencaloki oleh rakyat negeri ini adalah tiket menujuh ke surga,,,.. ahh pasti itu tidak ada, kalau itu ada pastinya aku juga akan ikut membelinya... hahahaha

Calo-mencalo ini bukanlah rahasia umum lagi di Negeri ini, itulah yang membuat hati ini miris karena tidak ada tindakan tegas dari pihak berwenang (bukannya kegiatan semacam ini justru merugikan negara). Bahkan yang terlihat jelas di depan mata saja para penegak hukum menutup mata, sudah jelas waktu itu terlihat banyak anak-anak yang memang diperintahkan oleh Tuan calo untuk mengantri tiket supayah bisa dijual dengan harga calo yang tentunya lebih mahal. Penegak hukum saat itu hanya diam saja melihat situasi yang demikian, anak-anak buah Tuan calo tersebut membeli tiket dengan harga biasa untuk kemudian mereka jual dengan harga yang bisa dua kali bahkan tiga kali lipat dari harga normal.. Tidak sampai disini saja, yang menjadi target jualan Tuan calo adalah mereka yang berjam-jam mengantri dibarisan belakang, mereka yang telah bersusah payah mengantri, telah berpansa-panasan mengantri harus mendapati bahwa tiket habis dan mereka terpaksa membeli tiket calo yang lebih mahal tersebut,,.. benar-benar memilukan nasib Rakyat Bahagia ini...

Itu sebagian kisah yang dapat kita temui di antrian tiket Kereta Rakyat Bahagia,, dan mungkin hal yang demikian hanya dapat kita lihat dan temui di Negeri tercinta ini... weleh weleh weleh (si Komo mode on)

Okey sekarang kita kembali kedalam Kereta Rakyat Bahagia..

Sungguh aneh benar Negeri ini, sudah jelas-jelas waktu itu kami sudah membeli tiket kereta, ehhh tapinya saat kami mau masuk ke kereta kami harus membayar lagi uang tambahan sebesar seribu per orang, entah peraturan baru dari mana yang memberlakukan uang tambahan untuk mereka yang telah membeli karcis tiket yang akan menaiki gerbong kereta.. aneh aneh aneh banget pokoknya (mungkin mereka semua mau cepat-cepat naik Haji kaliii)…

Di dalam Kereta Rakyat Bahagia kita akan temukan betapa tidak layaknya kereta ini. Kotoran dimana-mana, sampah berserakan, semua bagian kereta terlihat kotor dan jorok. Bagi mereka yang biasa hidup mewah dalam tempat yang mewah pula pasti aku jamin akan muntah naik kereta ini. Benar benar tidak bisa dikatakan layak kereta ini,,, sungguh kata bagus benar-benar dusta untuk dikatakan bagi kereta ini…. Tapi lihat semua orang yang naik kereta ini, mereka semua tampak sangat Gembira, mereka semua Berbahagia, tidak ada tampaknya mereka kecewah ataupun sedih saat naik kereta ini. Semua orang di dalam kereta ini bisa menikmati perjalanan panjang mereka yang kurang lebih 8 jam perjalanan (dari Linggau ke Palembang). Mereka makan, minum, bercengkramah dengan teman sebangkuh yang baru dikenal maupun dengan keluarganya sendiri, dan anak-anak mereka asik bermain seperti dirumahnya sendiri, sungguh luar biasa mereka yang ada di dalam kereta jorok dan kotor ini (yang tidak ada kata-kata baik yang pantas untuk diucapkan) bisa seBahagia ini, mereka bisa menikmati perjalanan dengan sangat menyenangkan… Tidak mereka tunjukan raut muka kekesalan ataupun hujatan kepada pemerintah akan fasilitas dan layanan di dalam kereta ini. Ini lah luar biasanya Rakyat Bahagia mereka sudah sangat maklum dengan apa yang diberikan pemerintahnya, mereka telah sangat menerima memang beginilah adaanya keadaan kereta ini…

Bangga aku pada Rakyat Bahagia ini mereka memang orang-orang yang tabah dan sangat berlapang dada menerima semua pederitaan dan kesusahan terutama di dalam kereta ini..Merak rakyat yang kuat (pantas saja penjajah macam Portugis, Inggris dan Belanda pun dapat mereka kalahkan dan mereka usir dari Negeri ini), mereka rakyat yang Bahagia di dalam Kereta Rakyat Bahagia…. ^-^

By Adrian Fajriansyah (03/08/2010)

Untuk sekedar mengingat pertualangan singkat 6 orang mahasiswa Unsri Teknik Pertanian saat mengunjungin Linggau… hehehe

Mereka menikmati semuanya
Mereka rela berdesak-sedakan untuk naik Kereta Rakyat Bahagia
Kelas Ekonomi kelasnya Rakyat Bahagia
Antusias menghilangkan rasa takut
IniLah kereta kebanggan Rakyat Bahagia
Ceria banget kami di tengah-tengah sawah di Linggau
inilah para petualang itu
kami adalah petualang sejati
Menikmati suasana di Bendung watervam Linggau

Tidak ada komentar: